Kapolda Rodja Ingatkan Peran Penting Tiga Pilar sebagai Ujung Tombak

MANOKWARI, Papuakita.com – Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Rudolf A.Rodja mengingatkan tiga pilar sebagai ujung tombak memiliki peran penting. Tiga pilar harus berperan aktif menjaga toleransi antar umat beragama.

Salah satu tuntutan yakni, harus peka jaman dan mengikuti perkembangan dan kemajuan informasi di era digital seperti sekarang ini. Karena rentan disusupi dengan paham-paham radikal.

Hal itu disampaikan kapolda pada acara silahturahim Tiga Pilar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Kampung dengan Tokoh Agama, yang berlangsung di Mapolda Papua Barat, Jumat (8/6/2018).

“Di Indonesia ada 16 satgas termasuk Papua dan Papua Barat telah dibentuk oleh Kapolri untuk menekan supaya paham radikalisme tidak berkembang,” kata kapolda.

Acara ini dihadiri Pangdam XVIII/Kasuari, Kabinda Papua Barat, Gubernur Papua Barat, Wakapolda, Para asissten pejabat Kodam Kasuari, Kepala BNNP Papua Barat, Kasdim 1703/Manokwari, Kafasarkan Manokwari Kapolres Manokwari, para Kepala Kampung dan tokoh masyarakat lainnya.

Mantan Wakapolda Papua ini mengimbau,masyarakat agar jangan segan-segan menginformasikan apabila ada informasi yang mengancam keamanan di wilayah provinsi Papua Barat.

Pangdam Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau menyatakan, tiga pilar sebagai ujung tombak di kewilayahan sangat berperan penting.

“Jangan sampai terjerumus mengenai penggunaan teknologi. Ada pelajaran dari intelijen dasar apabila merima berita coba berfikir terbalik jangan sampai merugikan sendiri maupun keluarga,” ujar pangdam.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengingatkan, seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kondisi keamanan yang kondusif.

“Persoalan yang sangat serius di Provinsi Papua Barat adalah minuman beralkohol. Karena merusak genersi muda, jangan salah dalam pergaulan perlu pengawasan yang melekat,” ungkap gubernur.

Dominggus menambahkan, masyarakat juga harus ikut berperan dalam mengantisipasi ancaman terorisme jangan sampai masuk ke daerah ini.

“Jaga provinsi Papua Barat jangan sampai teroris masuk ke tanah Papua. Mereka mengunakan berbagai cara untuk mencari kelemahan, salah satu kelemahan itu adalah kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol,” imbuhnya.(MKD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *