MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Dukungan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menngah (UMKM) tidak sekadar pemberian bantuan, tetapi pembinaan dan pendampingan menjadi hal mendasar untuk menunjang eksistensi para pelaku usaha tersebut.
Demikian ditegaskan Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo di sela penyerahan bantuan gerobak buah, lapak jualan pinang mesin cuci motor/mobil kepada pelaku UMKM asli Papua, yang berlangsung di halaman Dinas Perindagkop dan UMKM kabupaten Manokwari, Selasa (9/4/2019).
“Saya juga berharap kepada Dinas Peridagkop dan UMKM tidak sekadar memberikan bantuan saja, akan tetapi melakukan pembinaan dan pendampingan secara berkala terhadap penerima bantuan,” kata wabup berpesan.
Wabup juga mengingatkan, agar dinas teknis meningkatkan monitirong terhadap pelaku usaha—penerima bantuan. Sehingga para pelaku usaha khususnya pelaku usaha asli Papua dapat sukses dan berhasil sesuai dengan harapan yang diinginkan.
“Mereka yang diberikan bantuan adalah yang sudah terdata di dinas Perindagkop. Sedangkan yang belum akan diupayakan pada tahun-tahun yang akan datang. Sekali lagi, yang belum terdata, agar dinas perindagkop mendata, agar di tahun berikut diupayakan pemberian bantuannya,” ujar wabup.
Wabup Edi Budoyo, juga mengimbau para pelaku usaha agar benar-benar memanfaatkan bantuan yang diterima dengan sebaiik-baiknya, untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.
“Kalau sumber dananya otsus, itu khusus untuk orang asli Papua. Tidak boleh pendatang, perantau. Kalau mau diberikan ke pendatang atau perantau sumber dananya mungkin bantuan pemerintah pusat, yang jelas bukan otsus, atau bisa dari DAU,” jelas wabup.
“Kalau otsus ya semuanya harus orang asli Papua supaya tidak muncul suara-suara sumbang, bahwa pendatang menerima bantuan, tidak ada. Ini semua orang asli Papua. Terima kasih kepada Perindagkop dan UMKM dan semua pihak yang terlibat meski penyerahan bantuan terlambat,” sambung Wabup Edi Budoyo.
Kepala Dinas Perindakop dan UMKM Rosita Watofa mengatakan, gerobak buah sebanyak 15 buah disalurkan di 2 titik, yakni daerah Angkasa Mulyono dan daerah Marampa. Selain itu, lapak pinang berjumlah 15 buah dan alat cuci motor dan mobil disalurkan kepada 10 kelompok.
Dikatakan, bahwa bantuan tersebut seluruhnya dibiayai menggunakan sumber dana otsus tahun anggaran 2018, sasarannya adalah pelaku usaha orang asli Papua. Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat membantu para pelaku usaha. “Bantuan yang disalurkan harus ada pendampingan supaya penggunaannya sesuai,” katanya. (RBM)