MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Barat Agustinus Kadakolo berjanji, akan memanggil semua maskapai penerbangan yang menyinggahi Bandar Udara Rendani, Manokwari.
Langkah tersebut bakal ditempuh pihak dinas menyusul insiden kerusakaan pesawat milik maskapai Sriwijaya Air, yang terjadi beberapa kali di Bandara Rendani dalam beberapa waktu belakangan ini.

“Dari kejadian ini, saya akan panggil semua maskapai penerbangan yang melayani penerbangan di Manokwari, Papua Barat. Ini untuk melakukan evaluasi terhadap kejadian di bandar udara Rendani,” kata Kadakolo, Jumat (26/7/2019).
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air mengalami kerusakan di bandar udara Rendani pada Kamis (25/7/2019) lalu. Akibatnya jadwal penerbangan ditunda hingga Jumat (26/7/2019). Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air juga alami kerusakan pada Selasa (9/7/2019) lalu.
Branch Manager Sriwijaya Air Cabang Manokwari, I Gusti Ngurah Putu Chrisna, menjelaskan pada 9 Juli lalu, pesawat mengalami masalah pada sayap, gangguan pada sistem kelistrikan, serta drone power unit low.
Menurut Kadakolo, armada Sriwijaya Air yang dioperasikan untuk melayani rute Manokwari, sudah tidak layak karena jenis pesawat yang digunakan sudah termakan usia.
“Maskapai Sriwijaya Air beroperasi di wilayah Papua Barat hanya memanfaatkan momentum, karena belum banyak maskapai besar yang masuk di bandar udara Rendani Manokwari. Ini terkesan dipaksakan untuk beroperasi padahal sudah tidak layak,” tukasnya.
Kadakolo mengimbau, pihak maskapai harus terbuka dalam menyampaikan kondisi serta performa armadanya yang menyinggahi bandara Rendani, sehingga masyarakat luas bisa mengetahui dan tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan.
“Langkah kami akan minta agar maskapai ini terbuka kepada masyarakat. Kalau memang sudah tidak bisa karena kondisi pesawat yang memang sudah tua dan tidak lagi layak untuk beroperasi harus dijelaskan. Maskapai Sriwiyaja Air masih menggunakan pesawat Boeing 737 seri 300,” pungkasnya. (MR3)