Pemprov Papua Barat Mewaspadai Dampak Cuaca Ekstrem

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Cuaca ekstrem yang melanda wilayah nusantara, berdampak juga di Provinsi Papua Barat. Beberapa daerah di Papua Barat telah mengalami bencana alam, seperti banjir di Kabupaten Manokwari dan kabupaten Teluk Wondma, serta angin puting beliung di kabupaten Tambrauw.

Pemerintah provinsi Papua Barat mengimbau, masyarakat siaga bencana alam. Mewaspadai ancaman banjir dan tanah longsor akibat adanya musim pancaroba yang berlangsung sejak Desember 2019 dan diprediksi hingga memasuki Maret 2020.

Kepala Pelaksana BPBD Papua Barat, Derek Ampnir. Foto : ARI

Kepala Pelaksana BPDB Papua Barat, Derek Ampnir menyebut, kejadian banjir tanggal 23 Desember 2019 lalu di Wasior, Teluk Wondama, sempat membuat sedikitnya 66 Kepala Keluarga (KK) mengungsi.

Kejadian yang sama juga terjadi kabupaten Manokwari tepatnya di Kampung Aurmios, Distrik Masni, dan kampung Manggupi, distrik Sidey. Dan belakangan diinformasikan banjir juga meluap hingga ke kampung Warikon distrik Sidey.

“Banjir tersebut mengakibatkan sedikitnya 30 KK juga mengungsi, selain itu bencana alam angin puting beliung juga melanda kampung Pubaun, distrik Kebar telah mengakibatkan sedikitnya rumah dari 6 KK mengalami kerusakan sedang hingga berat,” jelas Ampnir, Rabu (8/1/2020).

Guna mengantisipasi cuaca ekstrem agar tak berdampak pada timbulnya bencana alam, lanjut Ampnir, BPBD provinsi Papua Barat telah membagi tiga (3) zona wilayah, untuk memfokuskan penanganan kebencanaan agar lebih cepat, tepat dan mudah ditangani.

“Kami mengimbau seluruh kabupaten di Papua Barat menerbitkan rencana kontigensi atau renkon yang lazim disebut rencana darurat penanggulangan bencana yang di dalamnya mengatur mengenai tempat pengungsian, jalur evakuasi dan juga mengenai logistik.

Menurut Ampnir, saat ini yang telah memiliki peta renkon tersebut antara lain Kota Sorong, kabupaten Manokwari, Manokwari selatan, dan kabupate Teluk Wondama.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Foto : ARI

Terpisah, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menghimbau, seluruh masyarakat untuk selalu menjaga alam serta tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak alam, seperti membuang sampah tidak pada tempatnya atau menebang pohon secara sembarangan.

“Masyarakat dapat menerapkan pola hidup baik yang mencintai lingkungan dan alam agar cuaca ekstrem dan pancaroba yang diprediksi berlangsung hingga Maret mendatang tidak menimbulkan bencana alam di povinsi Papua Barat,” tutup gubernur. (ARI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *