MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Penigkatan jumlah kasus Covid-19 di Dataran Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey (Warprmasi) cukup signifikan. Kondisi yang ada seperti ini justru berbanding terbalik dengan aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berlaku seperti dalam keadaan normal.
Anggota Fraksi PKS Bersatu DPRD Kabupaten Manokwari, Samsul Hadi menekankan, Penanganan pasien Covid-19, khususnya yang melakukan isolasi mandiri harus bisa dipastikan dan ada jaminan bahwa upaya yang dilakukan itu sesuai dengan standar yang berlaku.
“Okelah yang isolasi mandiri patuh aturan dan benar melaksanakannya, dia mungkin saja tidak akan keluar. Tapi tidak semua pasien isolasi mandiri seperti itu. ang dikhawatirkan yang sudah terkena Covid-19 tetapi masih beraktivitas normal seperti biasa, jalan dan sebagainya karena merasa masih sehat. Ini akan memperparah situasi dan kondisi,” kata Samsul Hadi, Senin (30/11/2020).
Aktivitas masyarakat, lanjutnya, di tengah pandemi ini harus dilakukan dengan pola-pola adaptasi kebiasaan baru, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menggunakan handsanitizer, serta tidak mencuci tangan.
“Kebiasaasn baru ini harus diedukasi terus dan terus oleh pemerintah daerah melalui tim satgas. Tetapi edukasi itu masih kurang, kami lihat ini yang terjadi di tengah masyarakat seperti itu. Dikhawatir kondisi ini memicu jumlah kasus Covid-19 ini bukan berkurang justru malah akan bertambah,” ujarnya.
Tatkalah kasus covid bertambah, Samsul Hadi berujar, akan membebankan daerah. Anggaran daerah tidak sedikit tersedot untuk penanganan Covid-19. Ia mengatakan, imbas lain adalah tidak berjalannya program pembangunan.
“Semua harus terlibat beri edukasi, petugas kesehatan, keamanan, aparat pemerintah di kampung, LSM, dan elemen lainnya. Ayo, sama-sama kita terus berikan edukasi tentang Covid-19. Insha Allah imun kita menjadi kuat dan iman kita pun kuat. Kita berharap penderita Covid-19 di Manokwari ini bisa menurun,” tuturnya.
Samsul Hadi menambahkan, implementasi Peraturan Bupati (Perbup) Manokwari Nomor 255 tentang Percepatan Penanganan Covid-19, nampaknya mulai tersamarkan. Perbup tersebut harusnya menjadi instrumen untuk mengarahkan segala aktivitas masyarakat di tengah pandemi ini, termasuk prilaku masyarakat yang memang harus diluruskan.
“Di tanah yang damai ini, mari kita bersama-sama melakukan ikhtiar untuk menekan penularan Covid-19 ini. Semoga situasi ini cepat berlalu dan covid ini diambil kembali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga, Manokwari ini bisa kembali pulih dan masyarakat bisa terselamatkan,” pungkasnya.
Diketahui, kasus positif Covid-19 di kabupaten Manokwari berdasar data yang dirilis Satgas per 26 November 2020 telah mencapai 1.353 kasus. Sementara, jumlah pasien isolasi mandiri mencapai 169 orang, dengan tingkat kematian sebanyak 19 kasus. (ARF)