MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyatakan, pergelaran festival seni budaya adalah upaya nyata melestarikan seni budaya di daerah provinsi Papua Barat.
Momentum ini, juga adalah upaya untuk meningkatkan dan memperkuat pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan dan pembinaan seni budaya daerah secara konsisten dan berkelanjutan.
Demikian disampaikan Paulus Waterpauw dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Setda Provinsi Papua Barat Melkias Werinussa pada pembukaan Festival Seni Budaya VIII provinsi Papua Barat di Stadion Sanggeng, Senin malam (9/10/2023)
Festival Seni Budaya Papua merupakan event tahunan yang penyelenggaraannya pada tahun 2023 ini telah memasuki kali yang ke-8. Sejak penyelenggaraan kali pertama hingga ke-7, provinsi Papua Barat masih terdapat 13 kabupaten dan kota serta provinsi.
Di tahun ini merupakan kali pertama penyelenggaraan festival setelah pemekaran wilayah menjadi provinsi Papua Barat dan provinsi Papua Barat Daya. Upaya pelestarian seni budaya selaras dengan tema kali ini, “Penguatan Karakter Berbasis Seni Budaya”.
“Selain dapat menjadi wadah yang representatif untuk menyalurkan serta mengekspresikan kreativitas nilai-nilai seni dan budaya daerah. Juga dapat menjadi sarana pengembangan dan pembinaan seni budaya daerah yang konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, provinsi Papua Barat memiliki keanekaragaman jenis tarian musik lagu-lagu daerah hasil kerajinan dan lain-lain yang masih memerlukan pendataan lebih lanjut dalam upaya pelestariannya. Ia mengatakan, warga Papua Barat kita patut berbangga, karena kemajemukan penduduk daerah ini menyimpan hasil karya seni budaya multi etnis.
“Seni budaya multi etnis ini apa bila mampu dikemas dan diaktualisasikan dengan baik akan dapat menjadi aset yang tak ternilai harganya untuk membentuk karakter dan budi pekerti masyarakat yang tangguh serta dapat menjadi penopang utama dalam penyebaran industri pariwisata di Provinsi Papua Barat,” ungkap Waterpauw.
Terobosan meningkatkan PAD
Di sisi lain, Waterpauw menegaskan, provinsi Papua Barat sangat memerlukan terobosan dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Penyelenggaraan festival budaya beserta entitas lainnya, baik yang berskala provinsi nasional maupun internasional sangat perlu untuk mempromosikan sebuah potensi milik provinsi Papua Barat.
”Pada kesempatan ini, saya mengingatkan kembali bahwa esensi dari penyelenggaraan festival seni budaya ini adalah rasa persatuan dan kesatuan, keamanan bangsa dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Festival ini bukan untuk mencari spesifikasi bahwa seni budaya dari satu kabupaten lebih baik dari kabupaten lainnya. Papua Barat merupakan yang terbaik bagi kita semua dan layak untuk mempresentasikan wajah provinsi Papua Barat,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nelles yang juga selaku ketua panitia festival seni budaya, mengatakan festival ini turut hadir 5 kabupaten kota, dan berlangsung selama 3 hari (9-11 Oktober)
“Peserta kegiatan festival seni budaya adalah perwakilan dari 7 kabupaten, secara lebih khusus dari sanggar dan grup kesenian. Panitian pelaksanakan telah melakukan upaya intens dan menyurat untuk turut berpartisipasi dalam acara ini. begitu juga dengan Bupati di 7 kabupaten. Namun hingga kegiatan ini berlangsung hanya ada 5 kabupaten yang ikut berpartisipasi,” ungkap Nelles.
Nelles menambahkan, Kabupaten Teluk Bintuni dan kabupaten Fak-fak tidak ikut. karena alasan anggaran. “Lomba pada seni budaya ini adalah tari tradisonal, tari kreasi baru, musik tradional, nyanyian rakyat, pameran budaya,” pungkasnya. (PK-01)