DJBC Wilayah Khusus Papua Prediksi Pendapatan Capai 1,2 Triliun Tahun 2020

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Wilayah Khusus Papua dan Papua Barat, berhasil merealisasikan pendapatan yang bersumber dari pengumpulan Bea masuk dan Cukai sebesar Rp880 miliar.

Kepala Kantor DJBC, Ahmad Rofiq mengatakan, pendapatan tersebut bersumber dari Bea masuk sebesar Rp221 miliar dan Bea keluar sebesar Rp658 miliar yang didominasi oleh PT Freeport.

“Sementara cukai 0,61 miliar rupiah sehingga total realisasi yang kita kumpulkan untuk kantor Bea Cukai di Papua dan Papua Barat senilai Rp880 miliar, ini tidak termasuk pajak. Untuk tahun 2020 diprediksikan kita bisa mendapat sekitar Rp1,2 triliun atau akan naik 300 miliar,” kata Ahmad.

Pemaparan Ahmad ini disampaikan pada Rapat Kerja Wilayah Kantor DJBC wilayah khusus Papua, Rapat dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Kamis (30/1/2020).

Gubernur Dominggus Mandacan mengapresiasi kinerja Bea Cukai wilayah khusus Papua, khususnya hal pengawasan barang ilegal serta, pendapatan penerimaan pajak untuk negara.

Di wilayah Papua Barat, saat ini ekspor yang mendominasi yakni adalah produk semen PT SDIC. Semen ini telah dikirim ke PNG, Filipina, dan China, serta beberapa negara lain sudah meminta kiriman semen prdoksi Manokwari ini.

“Ini merupakan salah satu diplomasi yang bagus untuk Papua Barat untuk memperkenalkan Manokwari melalui semen. Ekspor perdana yang nanti diharapkan akan di lakukan diawal tahun 2020 ini,” kata gubernur lagi.

Sebagai salah satu unit kerja di bawah Kementrian Keuangan, DJBC telah menjalankan peran yang sangat strategis dalam mengumpulkan penerimaan negara, memberikan pelayanan masyakarakat usaha dan melakukan penegakan hukum.

“Apa yang telah dicapai tahun 2019 tentu tidak akan sama dengan yang dihadapi pada tahun 2020, dengan tantangan yang lebih kompleks diharapkan dengan rapat koordinasi ini dapat memberikan solusi antarkantor DJBC di seluruh Tanah Papua,” ucap gubernur berpesan.

Lihat juga  Pertamina MOR VIII Ramaikan Event GATF 2018 Jayapura

Apresiasi yang disampaikan oleh gubernur juga terkait dengan keterlibatan langsung direktorat jendral DJPb yang membebankan target kepada seluruh kantor DJPb di seluruh Nusantara agar dalam kurun waktu satu tahun harus ada ekspor perdana yang dilakukan.

Saya kira ini tugas kita semua, jangan sampai seperti hasil cokelat dari Papua Barat, ekspor justru dilakukan daerah lain yang menampung hasil bumi dari daerah kita ini,” tandas gubernur. (TRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *