Dua Faktor Penyebab Penyaluran Pertamax Meningkat di Wilayah Maluku Papua

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Unit Manager Communication, Relations, dan CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Edi Mangun menyampaikan, peningkatan penyaluran produk BBK (bahan bakar khusus) di wilayah Maluku Papua tidak lepas dari semakin tingginya minat konsumen untuk menggunakaan bahan bakar dengan kualitas yang lebih tinggi.

Peningkatan ini ditunjang juga oleh penguatan stok di masing-masing depot (Fuel Terminal) serta sarana dan fasilitas penyaluran BBM yang handal di 21 FT/Terminal BBM yang tersebar di 4 provinsi Maluku Papua.

“Para pelanggan di wilayah Maluku Papua semakin banyak yang telah beralih menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang lebih tinggi. Untuk awal tahun 2020 saja tercatat naik hingga 25% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu,” ujar Edi melalui siaran pers yang diterima, Selasa (10/3/2020).

Pertamina mencatat peningkatan penyaluran BBK non-subsidi/penugasan di wilayah operasional Pertamina Marketing Operation Region VIII (Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara) periode Januari-Februari 2020 meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan penyaluran di periode yang sama tahun 2019 atau telah menyalurkan sebesar 66.616 kilo liter (KL).

Peningkatan penyaluran ini terjadi pada seluruh produk BBK (Pertalite, Pertamax, dan Dexlite/Solar NPSO), dengan kenaikan tertinggi tercatat pada produk pertamax yang mengalami kenaikan hingga 288%. Sementara itu, produk pertalite mengalami kenaikan sebesar 14%, serta dexlite dan solar NPSO naik sebesar 69%. Adapun produk BBM Penugasan (Premium) dan BBM Subsidi (Solar/Bio) mengalami penurunan sebesar 3%.

Kendati demikian, lanjut Edi, pertamina masih terus melakukan upaya untuk melakukan sosialisasi sekaligus promosi bagi masyarakat untuk mengetahui produk-produk bahan bakar berkualitas.

Pangsa pasar produk bahan bakar khusus (BBK) jenis gasoline di wilayah MOR VIII bahkan sempat mencapai 50,5% di akhir tahun 2019 lalu. Sementara di bulan Februari 2020, Provinsi Maluku mencatat persentase terbesar yakni 54,3% dan yang terendah di Papua Barat yang baru mencapai 38,5%.

Lihat juga  Pertamina MOR VIII Santuni Anak Yatim untuk memperingati HUT ke 63

“Untuk produk gasoil masih berada di kisaran 18,3%. Untuk itu, pertamina akan terus melakukan sosialisasi kepada para pelanggan mengenai kualitas bahan bakar dan kegiatan promosi, salah satunya melalui program Berbagi Berkah MyPertamina,” tambahnya.

Program Berbagi Berkah MyPertamina (BBM) 2020 sendiri merupakan program undian berhadiah yang diselenggarakan secara resmi oleh PT Pertamina (Persero) sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia Pertamina yang telah menggunakan produk berkualitas Pertamina yakni Pertamax Series, Dex Series, LPG Non-subsidi BrightGas dan Elpiji 12 kg, pelumas Fastron dan Enduro, serta produk subsidi dari Pertamina.

“Program ini berlangsung di periode Februari hingga November 2020. Untuk informasi lebih lanjut dan mekanisme program, para pelanggan dapat mengakses aplikasi MyPertamina, akun media sosial @mypertamina, website mypertamina.id , serta Pertamina Call Center 135,” tutup Edi. (*/ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *