Industri Kerajinan Masih Berkutat dengan Masalah Pemasaran dan Permodalan

MANOKWARI, Papuakita.com – Di era perdagangan bebas, persaingan produk kerajinan baik produk dalam negeri maupun impor semakin ketat.  Untuk itu, diperlukan diperlukan upaya-upaya nyata untuk mendorong para pengrajin untuk lebih giat supaya dapat bersaing dalam kondisi perdagangan bebas.

Demikian Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekjen Dekranas, Ewis Suweda di hadapan peserta Musda ke-1 Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Papua Barat yang berlangsung di salah satu hotel mewah di daerah ini, Jumat (24/8/2018).

Dikatakan, umumnya perajin memiliki usaha skala kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam berbagai segala aspek, terutama dalam pemasaran dan permodalan, maka diperlukan sinergi berbagai pihak untuk melakukan pembinaan dan pengembangan usaha perajin dalam hal pemasaran, manajemen, permodalan, peningkatan mutu produk, maupun pemanfaatan teknologi informasi.

”Musda ini menjadi penting untuk menyusun program 5 tahunan dan rencana kerja tahunan, untuk mengetahui dan terus menggali potensi kerajinan yang dapat dikembagnkan yang diikuti dengan memotivasi perjanin yang menghasilkan kerajinan yang dapat dijual di pasar nasional dan internasional,” katanya.

Musda ke-1 Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Papua Barat. Foto : RBM/PKT

Menurutnya, perajin masih bermasalah dengan desain, teknologi, dan inovasi produk kerajinan. Dekranasda Papua Barat diharapkan terus lakukan koordinasi dengan instansi terkait dan dekranas agar kualitas pembinaan dan pengembangan perajin menjadi maksimal yang pada gilirannya menjadi lembaga yang handal dan mampu berkontribusi pada perekonomian daerah maupun nasional.

Ketua Dekranasda Provinsi Papua Barat, Yuliana A. Mandacan dalam sambutannya mengatakan, pemahaman teknologi diharapkan membantu perajin dalam memasarkan produknya yang dapat dilakukan secara digital, sehingga mampu menjawab kesulitan perajin dalam memasarkan.

“Kerajinan membutuhkan kualitas dan kreatifitas yang mampu bersaing, karena produk industri kerajinan harus selalu mengacu keinginan pasar dan prilaku konsumen yang terus berkembang. Kekuatan ini yang menjadi peluang untuk menghadapi dunia internasional,” ujar Yuliana.
Yuliana berharap, musda dapat menghasilkan program prioritas demi mendorong kemajuan kerajinan rakyat di provinsi Papua Barat.

Lihat juga  Bangunan Huntara Susweni Segera Ditertibkan

Kemudian, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam sambutannya mengharapkan, Dekranasda di daerah dapat membangkitkan dan mendorong perajin di kabupaten dan kota, agar lebih maju dari daerah lain dan dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Musda ke-1 Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Papua Barat. Foto : RBM/PKT

Gubernur meminta, Dekranasda dapat menyiapkan regenerasi sumber daya manusia pengrajin yang ungul, dan bisa menggali dan melestarikan, mengembangkan warisan dan tradisi budaya bangsa, meningkatkan daya saing produk kerajinan berbasis kearifan lokal dengan selera global melalui pengembangan kreatifitas dan efesiensi serta membangkitkan perajin yang berada di kabupaten dan kota sehingga berimbas pada roda perekonomian masyarakat.

“Semoga musda ini dapat menghasilkan program-program yang dapat menentukan langkah dan kemajuan ke depan, baik bagi Dekranasda dan secara khusus perajin yang ada di Papua Barat,” kata gubernur.

Gubernur menambahkan, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan dukungan kepada dekranasda, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Sehingga SDA yang ada dapat diekspos melalui program-program unggulan.
“Mari, lihat sumber daya alam kita yang ada di laut, darat dimanfaatkan dengan maksimal dengan kearifan lokal yang ada,” imbuh guberur. (RBM/R1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *