Inflasi Kota Sorong Tertinggi di Indonesia

MANOKWARI, Papuakita.com – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Kota Sorong Juli 2018 berada pada peringkat 1, yakni sebesar 1,47 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Surabaya 0,03 persen. Adapun inflasi Manokwari pada Juli sebesar 0,56 persen atau berada pada peringkat 20.

Sementara, inflasi Provinsi Papua Barat Juli 2018 sebesar 1,25 persen. Dari 82 kota IHK, tercatat 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Palembang, yakni sebesar -0,01 persen dan deflasi terendah terjadi di Ambon, yakni sebesar -1,45 persen.

Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan, inflasi Kota Sorong semakin hari semakin meningkat.

“Harus hati-hati, Mei-Juli inflasi meningkat menjadi 1,47 persen. Ini dipicu bahan makanan yang semakin tidak terkendali. Inflasi Manokwari cenderung terkendali,” katanya.

Adapun komoditas penyumbang inflasi Kota Sorong, antara lain, tarif pulsa ponsel, ikan Cakalan Sisik, Tamat-sayur, beras, daging ayam ras, cabai rawit, ikan Kembung, cabai merah, rokok kretek,filter, dan ikan ekor kuning.

Berikutnya, komoditas penyumbang inflasi Manokwari, antara lain, tariff pulsa ponsel, beras, daging ayam ras, tomat-sayur, cabai merah, angkutan udara, sewa rumah, kontrak rumah, daging sapi, ikan cakalang asap.

“Tarif pulsa ponsel ini karena konsumsi paket data/internet meningkat. Bahan makanan di Kota Sorong sulit terkendali karena, pasokan kebutuhan didatangkan dari dari lain, dan luar daerah/pulau,” ujar Endang Retno. (RBM/R1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *