Jalur Transportasi di Papua Barat Resmi Dibuka, 19 Juni

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pemerintah Provinsi Papua Barat secara resmi akan membuka jalur transportasi laut. Pembukaan jalur transportasi ini ditandai dengan kembali beroperasinya KM Gunung Dempo di Pelabuhan Manokwari pada 19 Juni mendatang, setelah menempuh pelayaran dari Jayapura, Papua.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat Agustinus Kadakolo mengatakan, pembukaan jalur transportasi mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 41 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Perhubunga Provinsi Papua Barat Agustinus Kadakolo. Foto : ARI

“Jalur penerbangan sudah dibuka tetapi tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19. Sudah diberikan lagi untuk kapasitas penumang dari 50 persen naik menjadi 70 persen sesuai dengan peraturan menteri, ini berlaku bagi semua moda transportasi. Di Papua Barat ini yang ada moda transportasi udara, lalut, dan darat. Layanan udara yang ada sekarang ini untuk Sriwijaya Air,” kata Kadakolo, Selasa (16/6/2020).

Diketahui, rute KM Gunung Dempo selanjutnya menuju pelabuhan Sorong, untuk selanjutkan berlayar ke luar dari wilayah Papua Barat. Dijadwalkan, armada Pelni KM Ciremai akan menyusul dengan jalur pelayaran yang sama.

Kepala Cabang PT Pelni Manokwar Musli Isyanto. Foto : ARI

“Kebetulan KM Gunung Dempo mendapatkan izin dari Pemda Manokwari untuk melakukan kegiatan per tanggal 19 juni mendatang, jalurnya sudah dimulai. Sudah diizinkan. Mungkin itu dulu, sementara kita lihat KM Ciremai sesuai surat dari Bupati Manokwari lagi,” jelas Kepala Cabang PT Pelni Manokwari, Musli Isyanto.

Muslih menjamin, PT Pelni tetap menerapkan protokol kesehatan Covid dalam pengoperasian armada kapal Pelni.

“Protokol kesehatan itu harus ada dan harus dilakukan bagi penumpang yang menaiki kapal Pelni. Kapasitas pembatasan penumpang sampai 50 persen. KM Gunung Dempo dari Papua menuju Sorong dan jalur selanjutnya ke luar Papua Barat. Harga tiket tidak naik sesuai seperti biasanya,” ujarnya.

Lihat juga  Pembangunan Rel Kereta Api Papua Barat Dimulai 2019, Dua Kabupaten Belum Serahkan Rekomendasi

Saat ini, lanjut Musli, PT Pelni juga sedang berkomunikasi dengan pemerintah daerah guna membuka kembali jalur laut bagi kapal-kapal perintis. Di harapkan dalam waktu dekat,k apal perintis yang melayari wilayah-wilayah terpencil juga dapat segera beroperasi guna membantu masyarakat. (ARI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *