MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Sosialisasi Virtual Komunikasi Hulu Migas oleh SKK Migas Papua Maluku bersama KKKS dengan Jurnalis digelar Jumat (17/2/2020). Kegiatan ini diikuti sekira 70 yang terdiri atas jurnalis di Papua Barat dan Maluku, Maluku Utara, serta beberapa mahasiswa Universitas Papua.
Kegiatan ini dimaksudkan, untuk memberikan bekal informasi yang cukup kepada jurnalis, terutama menyangkut hal-hal yang perlu dipaham dan dimengerti dalam konteks penulisan atau penyebarluasan informasi idustri hulu migas.
Kepala Perwakilan SKK Migas Papua Maluku, Rinto A. Pudyantoro mengatakan, di industri hulu migas ada dua kegiatan utama, yaitu eksplorasi dan eksploitasi.
Dirinya berharap melalui komunikasi virtual, jurnalis di wilayah Papua Maluku mendapatkan bekal yang cukup untuk dipakai dalam melaksanakan aktivitas peliputan maupun penyajian karya-karya jurnalistik yang bersentuhan dengan bisnis hulu migas.
“Juga harus dipahami bahwa kegiatan hulu migas adalah kegiatan negara yang dilaksanakan oleh SKK Migas. Ini yang terkadang kurang dipahami. Perlu dipahami juga, bahwa industri migas itu berbeda dengan industri lainnya. Sehingga penanganannya pun dengan cara yang berbeda,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rinto Pudyantoro menegaskan, pelaksanaan kegiatan industri hulu migas harus bebas dari praktik-praktik korupsi. Ketegasan tersebut dikenal dengan SMAP (sistem manajemen anti penyuapan).
“SMAP ini berlaku bagi seluruh pegawai SKK Migas. Kami tidak boleh menerima atau menjanjikan sesuatu yang tujuannya mendapatkan manfaat pribadi. SMAP ini juga berlaku bagi keluarga pegawai SKK Migas, makanya harus diberitahukan juga kepada keluarga bahwa tidak boleh melakukan hal-hal yang dituangkan didalam SMAP,” ujarnya.
Sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Papua Maluku, yakni BP Tangguh, Genting Oil Kasuri, Pte. Ltd., INPEX, Petrogas (Basin) Ltd, Pertamina EP Asset 4 Papua Field. Adalah KKKS yang beraktivitas di wilayah Papua Maluku. Para KKKS ini memaparkan kegiatan-kegiatan industri hulu migas di wilayah kerja masing-masing. Termasuk menyampaikan program CSR yang telah dilaksanakan.
Selain materi tentang industri hulu migas, komunikasi virtual ini juga diisi dengan materi jurnalistik, dengan menghadirkan nara sumber dari Lembaga Pers Doktor Soetomo (LPDS) Jakarta, yakni Direktur Eksekutif LPDS dan pengajar LPDS, masing-masing Hendrayana dan Priyambodo RH.Adapun materi yang disampaikan tentang pentingnya legalitas perusahaan pers, dan kompetensi jurnalis.
Acara yang berlangsung lebih kurang 4 jam, ini diisi juga dengan sesi tanya jawab seputar aktivitas industri hulu migas, khusus di wilayah SKK Migas Papua Maluku, serta jurnalistik. (ARF)