SORONG, PAPUAKITA.com—Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (BTP), berpesan agar Pertamina terus berinovasi meningkatkan pembukaan channel distribusi produk, seperti Satuan Bahan Bakar Umum (SPBU), Pertashop serta keagenan LPG.
Dalam prosesnya, BTP juga menekankan agar Pertamina meratakan lapangan tanding dan transparansi bagi siapapun yang berminat menjadi mitra Pertamina. Mengingat, Regional Papua-Maluku menghadapi tantangan geografis di wilayah Papua dalam mendistribusikan produk untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Saya yakin Papua akan semakin maju dengan mudahnya akses pelayanan Minyak dan Gas LPG. Kita harus terus berinovasi untuk eksekusi program One Village One Outlet (OVOO). Termasuk kita juga harus pikirkan cara distribusi produk Pertamina yang paling efisien di setiap distrik di Papua untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucap Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (26/10/2021).
Pesan BTP itu disampaikan saat melakukan lawatan ke sejumlah titik yang menjadi wilayah kerja PT Pertamina (Persero) di wilayah Sorong, ia juga memantau dan mengawasi kinerja perusahaan PT Pertamina (Persero) di kawasan Indonesia Timur, khususnya di tanah Papua.
Salah satu lokasi yang ditinjau adalah Fuel Terminal Sorong (FT Sorong) dan Depot Pengisian Pesawat Udara Bandara Domine Esok Sorong (DPPU Deo Sorong).
Dalam kesempatan berdiskusi, BTP menyampaikan kepada jajaran Subholding Commercial and Trading Regional Papua-Maluku soal amanat mendistribusikan minyak dan LPG kepada masyarakat secara proporsional, adil dan merata, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan minyak dan gas, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Yoyok Wahyu Maniadi menerangkan, bahwa pelayanan yang dilakukan, untuk 4 Provinsi untuk 7,4 juta jiwa, penyaluran BBM pertahunnya mencapai 2.06 juta kilo liter, Kerosene 292 kilo liter pertahun, penyaluran LPG non subsidi 9,7 MT pertahun, dan Avtur 157 ribu kilo liter pertahun dengan revenue bisnis Rp15 triliun pertahunnya.
“Kami diberi amanat untuk mendistribusikan BBM dan Gas LPG untuk 4 Provinsi (Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara). Dalam pelayanan BBM dan gas ini, infrastruktur yang tersedia 20 Fuel Terminal, 1 Jobber, 12 DPPU tersebar di Papua dan Maluku. 347 SPBU dapat dijangkau dengan moda transportasi darat, 153 SPBU dijangkau dengan multimoda air, dan 19 SPBU dapat dijangkau dengan multimoda udara,” ungkap Yoyok.
Yoyok mengungkapkan, untuk menjangkau pelanggan BBM Pertamina, dan memudahkan distribusi BBM dilakukan pengembangan Pertashop dengan target pada 2022 sebanyak 221 outlet Pertashop, 129 outlet Pertashop telah beroperasi, dan 106 outlet Pertashop sedang dalam proses.
“Total rencana operasional 235 outlet Pertashop, untuk pengembangan Pertashop wilayah Papua mencapai 76% sehingga ditargetkan ke depan pelayanan BBM akan semakin optimal,” katanya.
Edi Mangun Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku menjelaskan, kehadiran lawatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), lebih pada pemantauan kinerja operasional perusahaan dalam kegiatan supply hingga distribusi, dan memberikan solusi terhadap hambatan yang ditemukan terkait tugas pokok Pertamina sebagai BUMN yang diberikan penugasan oleh negara untuk mendistribusikan energi sampai ke pelosok negeri.
Dalam lawatan BTP ke Sorong juga dihadiri anggota DPR RI asal Papua Barat Robert Yoppy Kardinal. Robert Kardinal juga menyempatkan berdiskusi bersama manageman Pertamina dalam rangka menemukan solusi bijak penanganan distribusi BBM dan LPG di tanah Papua. (*/PK-01)