Momentum Ramadan-Idul Fitri konsumsi Pertalite dan Pertamax meningkat 6% di wilayah Pamalu

JAYAPURA, PAPUAKITA.com—Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun menyatakan, konsumsi bahan bakar jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax) di wilayah Region Papua Maluku selama bulan Ramadan sampai dengan perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 meningkat.

Kata Edi Mangun, peningkatan konsumis jenis bahan bakar tersebut sebeasr 6 % jika dibandingkan dengan momentum yang sama di tahun lalu yang sebesar 2% terhadap rerata normal 2022.

“Adapun arus mudik pada H-2 Idul Fitri sekira 2.981 kiloliter (KL) per hari atau naik 47% dan pada arus balik H+6 Idul Fitri sekira 2.576 KL per hari atau naik 27%,” jelas Edi Mangun melalui siaran pers yang diterima Selasa (17/5/2022).

Sedangkan untuk konsumsi Gasoil (Solar/Dexlite dan Pertamina Dex), tambah Edi Mangun, mengalami kenaikan sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Namun mengalami penurunan 2% terhadap rerata normal 2022.

“Aktivitas truk komersial mulai menurun menjelang libur atau cuti bersama. Pada Gasoil untuk arus mudik H-4 Idul Fitri sekira 979 KL per hari atau 60%, dan untuk arus balik H+8 Idul fitri sekitar 890 KL per hari atau naik 46%,” katanya.

Saat ini, menurut Edi Mangun, masyarakat telah menyadari bahwa pemilihan BBM berkualitas dapat menjaga performa kendaraan tetap prima selama perjalanan mudik yang jaraknya cukup jauh.

“Apresiasi juga kami berikan kepada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina”, ujar Edi Mangun.

Lanjut Edi, adapun konsumsi LPG rerata harian satgas cenderung turun dibanding rerata normal 2022, ini dikarenakan pengambilan agen LPG di wilayah Papua Maluku untuk buildup stock sudah dilakukan dari M-1 dikarenakan waktu tempuh dari Suplai Point (Surabaya dan Makassar) ke wilayah Papua Maluku berkisar 7-14 hari.

“Untuk LPG sedikit mengalami penurunan sekira 37% MT per hari dibanding rerata normal 2022. Dan mengalami penurunan sekitar 19% dari tahun sebelumnya. Kami sudah melakukan penyediaan stok dari sebelumnya karena waktu tempuh dari Suplai Point membutuhkan waktu”, jelas Edi.

Adapun sektor industri selama masa Satgas RAFI 2022, mengalami kenaikan sebesar 10% dibanding Satgas RAFI 2021. Atau mengalami kenaikan sekira 2% dibanding rerata normal Maret 2022. Dirinya mengatakan, kenaikan konsumsi tersebut tidak cukup signifikan dikarenakan banyak industri yang mengurangi kegiatan menjelang libur dan cuti bersama Idul Fitri 2022.

“Selama masa Satgas RAFI 2022 Avtur mengalami kenaikan sebesar 38% dibanding Satgas RAFI tahun 2021 atau mengalami kenaikan sekitar 16% dibanding dengan rerata normal Maret 2022. Ini ikarenakan relaksasi pembatasan sosial yang diberikan pemerintah sehingga mudik masa Idul Fitri 2022 ini dapat kembali normal,” tutupnya. (*/PK-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *