MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—PT Pertamina (Persero), meresmikan tiga lembaga penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak Pulau Makian dan SPBU Kompak Saketa Kabupaten Halmahera Selatan, serta SPBU Kompak Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah, bertempat di Terminal BBM (TBBM) Ternate, Rabu (14/8/2019).
Kegiatan peresmian ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, Komite BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar, Branch Manager Marketing Maluku PT Pertamina, Donny Brilianto, Asisten III Setda kabupaten Halmahera Selatan, Yusuf Tauddin dan Sekretaris kabupaten Halmahera Tengah, Saiful Ahmad.
General Manager MOR VIII PT Pertamina yang diwakili Branch Manager Marketing Maluku Donny Brilianto menjelaskan, kehadiran SPBU Kompak Satu Harga di tiga titik BBM Satu Harga di wilayah provinsi Maluku Utara merupakan wujud komitmen pertamina dalam mendukung program pemerintah untuk wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal).
“Terlebih lagi di wilayah Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau sehingga selama ini memiliki tantangan tersendiri dalam pendistribusian BBM,” jelas Donny melalui siaran pers sebagaimana dilaporkan Unit Manager Comm, Rel, & CSR MOR VIII – Maluku Papua Brasto Galih Nugroho.
Diketahui, sebelum adanya titik BBM Satu Harga, masyarakat memperoleh BBM untuk transportasi dan kebutuhan harian dari lembaga penyalur terdekat yakni sejauh kurang lebih 24 mil hingga 41 mil sehingga membuat harga BBM menjadi cukup mahal berkisar hingga Rp12.000.
Titik BBM Satu Harga yang diresmikan diantaranya, SPBU Kompak 86.977.19 Pulau Makian yang mendistribusikan BBM jenis Premium, Solar, dan Pertalite dengan titik suplai dari Terminal BBM Ternate sejauh 33 mil atau 5 jam perjalanan menggunakan kapal.
Selanjutnya, SPBU Kompak 86.977.21 Saketa yang mendistribusikan BBM jenis Premium, Solar, dan Pertalite dengan titik suplai dari Terminal BBM Labuha sejauh 41 mil dengan moda transportasi kapal.
Berikutnya, SPBU Kompak 86.978.14 Pulau Gebe Halmahera Tengah dengan suplai dari Terminal BBM Sorong menggunakan kapal dengan perjalanan sejauh 27 jam dan mengangkut BBM jenis Premium, Solar, Pertalite dan Dexlite.
Yusuf Tauddin dan Saiful Ahmad dalam kesempatan yang sama turut menyampaikan apresiasi kepada pertamina, kementerian ESDM dan juga BPH Migas yang telah berupaya untuk menghadirkan titik BBM Satu Harga di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan dan Halmahera Tengah.
Kedua pemerintah daerah tersebut berharap, BBM Satu Harga dapat terealisasi dengan membangun lembaga penyalur di pulau terluar karena sebagian besar warga menggunakan BBM untuk transportasi laut.
“Dengan adanya pembangunan program BBM Satu Harga ini bisa dirasakan manfaatnya oleh warga,” ujar Saiful Ahmad.
Donny menambahkan, pemerintah melalui pertamina terus mempercepat realisasi titik BBM Satu Harga agar seluruh masyarakat dapat menikmati energi berkeadilan.
Dengan beroperasinya SPBU BBM 1 Harga di tiga titik, maka pertamina MOR VIII sudah mengoperasikan 4 titik BBM Satu Harga di wilayah Maluku Utara di tahun 2019 atau total 10 titik sejak tahun 2017.
Adapun titik BBM Satu Harga Morotai, Weda, Kayoa Barat, Ulabesi Tengah, Maba Selatan, Ibu Selatan, Makian, Saketa, Gabe, dan Mongoli Barat. (*/RBM)