POD Ubadari dan Vorwata CCUS disetujui, tambahan gas diperkirakan 1,3 Tcf

JAKARTA, PAPUAKITA.comPlan of Development (POD) untuk pengembangan proyek Tangguh LNG, yaitu Lapangan Ubadari dan Vorwata Carbon Capture Utlization and Storage (CCUS) di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, telah disetujui oleh SKK Migas. POD ini berada di wilayah kerja Berau, Muturi, dan Wiriagar yang dioperasikan BP Berau Ltd.

Dalam POD ini, BP memperkirakan potensi penambahan gas sebesar 1,3 triliun kaki kubik atau Trilion cubic feet (Tcf) dari Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS, demikian disampaikan melalui siaran pers yang diterima dari Koordinator Komunikasi BP, Wigra Hanafiah, Senin (30/8/2021).

Pengembangan lapangan Ubadari merupakan langkah percepatan setelah melalui program appraisal yang sukses dan akan diproduksi melalui instalasi tanpa awak yang terhubung dengan pipa lepas pantai ke fasilitas LNG Tangguh.

Dikatakan bahwa, pengembangan CCUS Vorwata akan menginjeksikan kembali sekitar 25 juta ton CO2 ke reservoir Vorwata untuk mengurangi sebagian besar emisi karbon dan memberikan tambahan produksi gas melalui enhanced gas recovery (EGR).

Injeksi CO2 ini akan mengurangi hingga 90% CO2 dari reservoir yang saat ini dilepas ke udara atau hampir setengah dari emisi Tangguh LNG. Hal ini diklaim akan menjadikan Tangguh sebagai salah satu kilang LNG dengan intensitas gas rumah kaca (GRK) terendah di dunia.

Dev Sanyal, BP Executive Vice President for Gas & Low Carbon Energy mengatakan, pengembangan ini menunjukkan bahwa Tangguh merupakan proyek strategis dalam portofolio BP. Ia mengatakan, Ubadari merupakan wujud nyata dari fokus usaha BP dalam pengembangan gas.

“Sedangkan proyek Vorwata CCUS-EGR akan menjadi tonggak penting bagi BP untuk dapat berkontribusi terhadap tujuan untuk mengurangi emisi. Pencapaian pada tahap ini—dari hanya sebuah konsep sejak beberapa tahun lalu—sangatlah luar biasa. Sebuah hasil nyata dari kemitraan antara bp dengan para mitranya dan Pemerintah Indonesia,” ujar Dev Sanyal.

Lihat juga  BI Papua Barat Genjot Kewirausahaan dan Daya Saing UMKM Binaan di Masa Pandemi Covid-19

Dijelaskan, Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS akan dimulai pada pertengahan 2022, setelah mendapatkan persetujuan SKK Migas dan para mitra Tangguh; dengan estimasi penyelesaian pekerjaan pada tahun 2026 setelah keputusan investasi akhir atau final investment desicion (FID).

“Persetujuan rencana pengembangan ladang Ubadari dan Vorwata CCUS adalah bentuk kepercayaan terhadap proyek Tangguh LNG dan juga wujud komitmen berkelanjutan kami untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Nader Zaki, BP Regional President Asia Pacific.

Nader Zaki atas nama BP, merasa bangga dapat menjadi bagian penting dalam memenuhi kebutuhan produksi gas di Indonesia sekaligus mengurangi emisi secara signifikan.

“Hal ini sepenuhnya sejalan dengan tujuan bp dan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) berdasarkan Perjanjian Paris. Kami berterima kasih kepada Kementerian ESDM, SKK Migas dan Ditjen Migas, serta semua mitra Tangguh, atas dukungan dan kerja samanya sehingga memungkinkan disetujuinya rencana pengembangan ini,” ucapnya.

Proyek Ekspansi Tangguh, termasuk pembangunan Train 3 telah disebutkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional oleh Pemerintah Indonesia. BP, sebagai operator Tangguh LNG, adalah sebuah perusahaan di bawah kontrak kerja sama yang operasinya diawasi oleh SKK Migas.

Diketahui saat ini, Tangguh merupakan lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi 1,4 miliar kaki kubik/billion cubic feet (Bcf) setiap harinya melalui dua Train LNG dan akan mencapai 2,1 Bcf setiap harinya setelah Train 3 mulai beroperasi. (*/ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *