MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Mendorong UMKM di Papua Barat menjadi UMKM produktif, inovatif, dan adaptif. Digitalisasi menjadi satu jawaban. UMKM harus melek digital dan memiliki kemampuan financial literacy.
Pengetahuan itu akan menjadi bekal UMKM untuk bersaing di pasar digital. Selain itu, pelaku UMKM dapat meningkatkan eksistensi dan transaksi melalui pemasaran yang masif secara digital.
“Digitalisasi adalah tantangan yang tidak mudah karena tantangan ini berkaitan dengan peran semua stakeholder. Mendorong UMKM menjadi UMKM produktif, inovatif, dan adatif. Digitalisasi menjadi satu jawaban,”.
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Rommy S. Tamawiwy pada pembukaan pelatihan dan pendampingan onboarding UMKM, Selasa (4/3/2023).
Sebelum kegiatan pelantihan digelar, BI telah melakukan kurasi terhadap 260 UMKM yang mendaftar dari seluruh kabupaten di Papua Barat. Alhasil 55 UMKM terpilih mengikuti pelatihan dan pendampingan yang digelar atas sinergi dan kolaborasi Pemerintah Provinsi Papua Barat, Bank Indonesia (BI) dan platform Belajarlagi.
“Pelatihan dan pendampingan onboarding UMKM ini, juga dalam rangka implementasi rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI),” ujar Rommy.
UMKM yang terpilih tersebut bergerak disektor food, fashion, kriya, teknologi, dan beberapa sektor lain. Merekat telah memenuhi syarat (lolos kurasi) dengan parameter penilaian antara lain kualitas, kuantitas/kapasitas, kontinuitas, keunikan/ciri khas, inovasi produk, dan preferensi pasar.
GBBI bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, terutama produk UMKM lokal, serta berwisata di Indonesia. Diketahui, provinsi Papua Barat telah ditunjuk sebagai campaign manager atau pelaksana kegiatan GBBI & GBWI yang akan digelar pada 12 Mei mendatang.
Rommy mengajak, semua stakeholder memanfaatkan momentum GBBI dan GBWI yang bersamaan dengan penujukkan provinsi Papua Barat sebagai pelaksananya. Sebab ini menjadi momentum untuk mendorong UMKM di daerah ini.
“BI Papua Barat ditantang oleh pemerintah pusat untuk pada kegiatan GBBI dan GBWI. Banyak potensi yang bisa dikembangkan. Papua Barat diberikan panggung, diberikan kesempatan. Mari, bahu membahu, panggung diberikan kepada kita,” ujarnya.
Mewakili Penjabat Gubernur, Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Umum Setda provinsi Papua Barat Abdul Latief Suarei mengatakan, UMKM Papua Barat diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pasar.
“Memperbarui strategi pemasaran digital, dan mengoptimalkan penggunaan media sosial serta platform e-commerce untuk pengembangan bisnis. Dengan pembelajaran pemanfaatan teknologi digital, UMKM Papua Barat dapat memperluas pasar dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan,” katanya.
Ditambahkan, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan BI, kementerian/lembaga terkait, asosiasi, komunitas, dan seluruh pemangku kebijakan, itu diharapkan dapat mendorong pengembangan UMKM Papua Barat yang produktif, inovatif, dan adaptif. (*)