Kapolda PB: Pemberi Informasi Pencurian Kapal Wisata Pearl of Papua Belum Bisa Ditemui

MANOKWARI, PAPUKITA.COM – Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Drs. Rudolf Albert Rodja menyatakan, belum bisa mengonfirmasi pihak yang pertama kali menyampaikan informasi pencurian Kapal Wisata Pearl of Papua.

“Kapolres mencari tahu nomor yang memviralkan ini (informasi pencurian, red) tetapi sampai hari ini belum ditemukan. Mati nomornya. Kita mau tahu dia dapat info darimana atau dia yang mengalami dan sebagainya,” kata kapolda, Jumat (4/1/2019).

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Drs. Rudolf Alberth Rodja. Foto : RBM/PKT

Dirinya menyatakan telah mendapatkan laporan ihwal pencurian tersebut. “Kapolres sudah mendatangi TKP dan lainnya untuk menyelidiki. Karena berita itu kita dapat juga dari (media) online, masih diverifikasi kebenarannya,” ujar kapolda.

Kasus dugaan pencurian yang terjadi di wilayah hukum Polres Raja Ampat ini menjadi atensi Kapolda Papua Barat. Kasus serupa dilaporkan Polres Raja Ampat pernah terjadi.

Kapolda menyatakan, daerah Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata yang sudah mendunia. Sehingga ada wisatawan terutama wisatawan manca negara yang kecurian, maka suara ini akan sangat dengan cepat sampai ke negaranya.

“Dia akan menyatakan Raja Ampat yang menjadi destinasi pariwisata dunia tidak aman,” ujar kapolda lagi.

Adalah menjadi tanggung jawab bersama, lanjut Kapolda, untuk memastikan wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat merasakan aman dan nyaman. “Bukan hanya polisi untuk membuat wisatawan merasa aman dan nyaman untuk berwisata. Ini tanggung jawab semua,” tegas Kapolda Rudolf.

Ditanyaka soal apakah pencurian yang terjadi ini terkait dengan aksi perompakan, kapolda menjawab “belum bisa memastikan”. “Masih harus melakukan penyelidikan,” kata dia.

Kapolda menambahkan, kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Di mana, salah satu pemilik kapal yang memiliki perahu melaporkan bahwa, perahunya tersebut telah hilang.

“Kapal itu biasanya punya perahu yang dibawa dan ditarik. Perahu itu dipakai untuk diving dan hilang, tapi ditemukan kembali. Ini laporan Kapolres, barang itu ternyata terlepas saja. Kita akan selidiki ini,” imbuh kapolda.

Lihat juga  Bank Indonesia dukung UMKM dan Ecotourism di Raja Ampat

Sebelumnya, dilaporkan sejumlah media daring peristiwa pencurian di Kapal Motor Layar (KML) wisata Pearl of Papua terjadi pada 2 Desember 2018. Adapun barang yang diduga dicuri 2 speed boat dengan kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta. (RBM/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *