MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kapolda Papua Barat, Inspektur Jenderal Polisi Dr. Tornagogo Sihombing, S.I.K, M.Si menyatakan, Polda Papua Barat akan menggelar satu operasi komprehensif terkait pemberantasan kasus ilegal mining.
“Di 2021 kita akan melakukan operasi terkait emas ilegal ini. Kita akan mengadakan satu operasi secara komprehensif mudah-mudahan bisa ditangkap para pelakunya,” ujar Kapolda Tornagogo saat memimpin Press Release akhir tahun 2020 Polda Paua Barat, Selasa (29/12/2020).
Tentunya, waktu pelaksanaan operasi dimaksud masih dirahasiakan. Kata kapolda, saat ini jajaran polda masih disibukkan dengan upaya penanganan Covid-19.
Penegasan Kapolda Tornagogo ini terkait dengan pengungkapkan kasus ilegal mining pada Juni lalu. Saat itu, 4 pelaku ditangkap bersama barang bukti berupa 1,6 kg emas dan uang tunai senilai Rp245 juta. Hasil pengembangan terhadap kasus ini berhasil meringkus 9 pelaku.
“Terus terang, kita konsen terhadap pelaku ilegal mining. Itu tidak saja di kalangan bawah (penambang). Tetapi pemodalnya itu kita tangkap. Terakhir, kita tangkap pemodalnya itu di Makassar. Kita ketahui ada korelasi dengan beberapa pedangan di Makassar yang menjual emas-emas itu,” sebut Kapolda Tornagogo.
Korelasi antara Makassar dengan Papua terkait ilegal mining, lanjut Kapolda Tornagogo, tentu akan menjadi sebuah isu yang menarik perhatian dari berbagai kalangan. Sebab isu di Papua berbeda dengan isu di daerah-daerah lain.
“Isu di Papua itu berbeda dengan isu di daerah-daerah lain. Ya, saya tegas disitu. Makanya saya koordinasi dengan Jaksa dan Hakim, untuk memperberat (hukuman) pemodalnya itu,” ujarnya.
Kasus ilegal mining seperti ini, sebut kapolda pernah ditangani oleh dirinya saat masih bertugas di Timika, Papua. Bahkan, tindakan tegas kepolisian ini memicu gelombang demonstrasi masyarakat. Meski demikian, situasi itu tidak sampai mempengaruhi penegakan hukum kepada para pelaku ilegal mining.
“Kejahatan lingkungan, ini saya tidak main-main. Kita harus sama-sama dan transparan, kita hamtam ini kejahatan lingkungan. Misalnya, hutan bakau, tambang dan sebagainya, itu saya konsen sekali dengan masalah itu. Jangan diragukan masalah itu,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Tornagogo menambahkan, dalam menjaga situasi kamtibmas, maka upaya yang dilakukan adalah soal bagaimana pengendalian kejahatan di Papua. Strategi Polda PB ini berdasarkan referensi hasil riset litbang kompas yang pernah dilakukan di era kepemimpinan Kapolda Brigjen Pol Heri Rudolf Nahak.
Meski demikian, pola dan program pengendalian yang dimaksudkan tersebut belum bisa diejahwantahkan hingga kini akibat terdampak pandemi Covid-19.
“Pengendalian kejahatan itu jauh lebih penting. Ini belajar berdasarkan hasil riset (litbang) Kompas,” tutup Kapolda. (ARF)