Sikapi Gangguan Keamanan Pasar Sanggeng, DPRD Segera Panggil Kapolres dan Kasatpol PP

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Keamanan dan kenyamanan pedagang maupun pembeli di Pasar Sanggeng terus terusik. Bahkan, para pedagang di pasar ini nyaris setiap saat dihantui rasa was-was karena gangguan keamanan dan kenyamanan.

Kondisi itu terkuat saat perwakilan pedagang pasar Sanggeng menyambangi kantor DPRD Kabupaten Manokwari, Rabu (22/1/2020). Para pedagang mengadukan nasibnya. Mereka mendesak jaminan keamanan dalam beraktivitas.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar, Amir Habbe mengatakan, pedagang dan pengunjung pasar Sanggeng tak merasa aman dan yaman. Kondisi ini, lanjut Amir Habbe, justru terbalik karena jumlah petugas keamanan yang ada di daerah ini cukup memadai.

“Pertama, parkiran sudah tidak beraturan. Kedua, jambret dan begal bahkan sudah memanfaatkan senjata tajam. Ada apa sebenarnya dengan pasar kita? padahal pasar sendiri menjadi sumber pemasukan bagi daerah,” ujar Amir usai beraudiensi dengan perwakilan DPRD Kabupaten Manokwari.

Keamanan di wilayah pasar menjadi hal fundamental, ini untuk meningkatkan pendapatan pedagang dan tentunya menjadikan pasar sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).

“Saat ini, pedagang kebingungan karena tidak ada pembeli yang mau masuk ke pasar dengan kondisi keamanan seperti ini. Masyarakat lebih senang berbelanja di mall yang jarakanya tidak jauh dari pasar Sanggeng,” tukasnya.

Ketua Komisi B, Alosius Siep menyatakan, pasar merupakan jantung perekonomian di daerah. Keamanan dan kenyamanan pasar harus dijamin. Jika tidak, maka akan membuat proses jual-beli di pasar terhenti, dan tentunya perekonomian di Manokwari pasti akan terganggu.

“Dari keterangan pedagang bahwa kondisi keamanan di pasar Sanggeng sudah sangat mengerikan. Sebelum memanggil dinas terkait, kami akan mengundang Kapolres, Dandim dan Kastpol PP terkait dengan jaminan keamanan kepada masyarakat kita yang ada di pasar Sanggeng,” kata Siep.

Lihat juga  Mantan Ketua Bawaslu Provinsi PB Jadi Tersangka, Kejati Papua: Kita Segera Periksa

Aloysius mengaku, pedagang juga mengeluhkan masih adanya praktek pungutan liar (pungli), pengaturan lapak yang tidak sesuai, serta tindakan premanisme di dalam lingkungan pasar kian meresahkan.

Suryati faisal menambahkan, keamanan dan kenyamanan pedagang di pasar Sanggeng menjadi masalah urgen. Ia mengatakan, keresahan para pedagang perlu segera disikapi secara serius. Agar gangguan faktor keamanan dan kenyamanan pasar Sanggeng tidak melebar pada tindak kriminal yang lebih serius.

“Keamanan dan kenyaman saat pedagang maupun pembeli beraktivitas di pasar Sanggeng bisa terjamin. Telah ada pos polisi yang dibangun di dekat dengan areal pasar. Keberadaan pos polisi itu harus dimaksimalkan.

Diketahui, di daerah pasar Sanggeng telah dibangun Pos Polisi yang tergolong cukup megah. Pos tersebut diresmikan medio Juni 2017. Diketahui, pos polis ini dibangun menggunakan APBD kabupaten Manokwari sejak tahun 2015, dengan total anggaran mencapai Rp1,8 miliar.

Tujuan dari kehadiran pos polisi ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga, khususnya pedagang maupun pengunjung pasar Sanggeng. (TRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *