Politikus PPP Kaimana Minta Penerimaan Polisi Noken Dipermudah

KAIMANA, PAPUAKITA.comPolitikus asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Yehadi Alhamid meminta proses penerimaan bintara polisi noken tidak saja berpihak kepada orang asli Papua. Tetapi harus ada kemudahan.

“Dalam merekriutmen bintara noken dimaksud harus ada kemudahan dan keberpihakan kepada orang asli Papua. Dengan demkkian lewat kesempatan ini, mereka juga dapat mengabdi bagi NKRI sebagai anggota Polri,” ujar Yehadi Alhamid.

Polri memberikan kesempatan bagi putra-putri asli Papua serta yang lahir dan besar hingga mengenyam pendidikan sejak SD-SMA di Papua, untuk menjadi anggota Polri melalui rekrutmen 1.500 bintara Otsus.

“Mengapa harus diprioritaskan, karena merekalah yang akan bertugas Kembali. Mereka mengetahui karakter dan situasi serta kondisi daerahnya sendiri,” ujar anggota DPRD kabupaten Kaiman aini.

“Saya berharap dalam perekruitmen ini ada keberpihakan. Mungkin ada yang kurang1 centi meter, jangan itu menjadi alasan untuk mempersulit putra-putri OAP untuk mengabdi lewat kesempatan polisi noken ini,” sambungnya.

Menyangkut rekomendasi tentang syarat orang asli Papua, menurut Yehadi, alangkah eloknya bisa mengunakan rekomendasi lembaga adat yang ada di daerah, seperti dewan adat. Sebab, MRPB sebagai Lembaga kultur berkedudukan di ibu kota provinsi (Papua Barat).

“Rekomendasi itu perlu. Tetapi mungkin untuk rekomendasi MRPB itukan di provinsi. Dari masing-masing daerah mungkin rekomendasi ketua Dewan Adat itu bisa. Dan terpenting jangan lagi ada titipan,” tandasnya. (PKT-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *