KAIMANA, Papuakita.com- Sedikitnya 3.052 liter minuman beralkohol (minol) opolosan jenis cap tikus, sopi dan saguer hasil operasi gabungan.
Juga Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD) dimusnahkan pada pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Tahun 2018 tingkat Polres Kaimana di Lapangan Apel Polres, Rabu (6/6/2018).
Apel gelar pasukan yang melibatkan TNI, Polri dan Satpol PP ini, dipimpin Kapolres Kaimana, AKBP Robertus A. Pandiangan, SIK,MH.
Turut hadir sekaligus melakukan pemusnahan minol, Bupati Kaimana Drs. Matias Mairuma, Dandim 1713 Letkol Inf. Sabdono Budi Wiryanto, para Pimpinan OPD, perwakilan BUMN/BUMD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan tamu lainnya.
Minol yang dimusnahkan ini terdiri dari; jenis Cap Tikus (CT) sebanyak 532 liter hasil razia KP3 Laut dan personil Polres Kaimana di KM. Tatamailau pada Juli 2017.
Jenis sopi sebanyak 300 liter dan saguer 200 liter hasil operasi K2YD Polres Kaimana pada Maret sampai Mei 2018.
Selain itu, minol jenis sopi sebanyak 210 liter dan saguer 6 liter hasil operasi gabungan Satpol PP, Polres Kaimana dan Subden POM Kaimana, Mei 2018, serta 1.750 minol jenis saguer hasil giat K2YD Polres Kaimana pada Maret hingga Mei 2018 yang telah dimusnahkan di tempat pada saat giat operasi.
Pantauan PKT (papuakita.com) pemusnahan minol dilakukan secara serempak setelah pelaksanaan apel gelar pasukan.
Tampak Bupati Matias Mairuma, Dandim Letkol Inf. Sabdono Budi Wiryanto bersama sejumlah pejabat, termasuk para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama, ikut ambil bagian dalam acara pemusnahan.
Sebelumnya, pada apel gelar pasukan, Kapolri Tito Karnavian melalui amanat tertulis yang dibacakan Kapolres Kaimana menegaskan, ada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai selama Operasi Ketupat Tahun 2018.
Diantaranya, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan; kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik; potensi bencana alam dan gangguan Kamtibmas lainnya; serta ancaman tindak pidana terorisme.
Operasi Ketupat sendiri lanjut Kapolres, akan diselenggarakan serentak selama 18 hari mulai tanggal 7 hingga 24 Juni 2018, melibatkan 173.397 personel pengamanan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda serta stakeholder terkait dan elemen masyarakat. (AWI)