KAIMANA, PAPUAKITA.com—Penggantian pucuk pimpinan RSUD Kabupaten Kaimana berlangsung, Selasa (25/5/2021). Subhan Hassannoesi ditunjukkan sebagai Pelaksana tugas (Plt) direktur rumah sakit. Menggantikan pejabat lama dr. Joulanda.
Dalam arahannya, Bupati Fredy Thie menyebutkan, serah terima dilaksanakan menindak lanjuti surat pengunduran diri yang diajukan oleh pejabat sebelumnya.
Alasan lainnya, pejabat lama akan memasuki masa persiapan pension pada Oktober mendatang. Sehingga dengan waktu yang ada ini dapat lebih berkosentrasi dalam urusan rumah tangga. Dengan demikian perlu diambil langkah cepat guna mengoptimalkan pelayanan di RSUD.
“Selaku kepala daerah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu dr. Joulanda baik sebagai ANS maupun sebagai penanggung jawab di RSUD selama lebih kurang 2 tahun. Semogga amal ibadah dari bentuk pelayanan yang dilakukan untuk negeri Kaimana ini dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap bupati.
Bupati menegaskan, bahwa pelantikan pelaksana tugas direktur RSUD masih bersifat sementara guna membantu menyiapkan pejabat definitif. “Sesungguhnya kita juga menyadari aturan bahwa yang harus menjadi direktur devinitif adalah seorang dokter. Jadi ini hanya sementara,” ujarnya.
Bupati Fredy Thie mengingatkan, seluruh ASN dan tenaga fungsional di RSUD memberikan dukungan secara bersama guna membantu pejabat baru. Sehingga pelayanan baik yang telah dilakukan oleh pejabat sebelumnya dapat dipertahankan dan yang kurang dapat diperbaiki secara bersama-sama pula.
“Kaimana ini rumah kita, Kaimana ini milik kita dan Kaimana ini untuk kita semua. Kepada dirut yang baru harapan saya semoga ditangan pak Shuban ada banyak perubahan yang bisa kita lihat. Sudah barang tentu kita akan berikan perhatian untuk pelayanan RSUD,” tutup bupati.
Adapun Plt. Direktur Subhan Hassannoesi mengatakan bahwa tanggung jawab yang diemban cukup berat. Namun amanah ini akan dijalankannya bersama dengan semua tenaga di RSUD guna mendukung visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Subhan menekankan, pelayanan di RSUD sesungguhnya bukan seperti memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti yang berlaku di OPD lain. Akan tetapi melayani orang yang susah. Ia mengatakan banyak mendengar cerita mantan-mantan direktur rumah sakit.
“Kalau kita lihat tugas dan fungsi rumah sakit agak sedikit berbeda karasteristik pelayanan dengan dinas-dinas lain. Rumah sakit melaksnakan dua fungsi yakni manejerial dan fungsi teknis, isinya banyak tenaga yang bekerja dan yang kami layani itu rata-rata orang susah karena sakit. Ini amanah yang menurut kami sangat berat,” tuturnya.
“Kami catat sudah 4 kali mengunjungi RSUD setelah dilantik, karena kami yakni dan percaya bapak bupati sependapat dengan kami bahwa di dalam ruangan ini diisi oleh oleh orang-orang yang susah atau yang sakit yang harus kita jamah dan kita bantu,” sambung Subhan.
Kesan dan pesan yang disampaikan oleh dr. Joulanda menuturkan, bahwa banyak hal yang telah dilakukan sejak bertugas dari Fakfak hingga dipindahkan ke Kaimana. Tujuannya satu, melayani masyarakat.
Joulanda bertugas sejak 1996 di Fakfak hingga ditempatkan di Kaimana. Dirinya berada di Kaimana sudah 21 tahun dalam pengabdian sebagai dokter. Ia mengisahkan, suka dan duka yang paling berkesan adalah ketika muncul pandemi Covid-19. Dengan segenap petugas medis di RSUD Kaimana, bersama dengan sekuat tenaga bagiamana bisa melayani masyarakat.
“Kami para petugas semua masih diberikan kesehatan yang baik oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Pasien yang kami rawat juga bisa sembuh dan kalau ada salah kami selama bertugas dari tempat ini kami mohon dimaafkan. Karena saya adalah manusia biasa,” ucap Joulanda.
Acara serah terima jabatan itu berlangsung di loby RSUD dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Arifin Sirfefa, Kepala Kantor Kesbangpol Ja’far Werfeta, Anggota DPRD Papua Barat jalur pengangkatan Mudasir Bogradari dan beberapa pejabat, serta ASN dan perawat di dilingkungan rumah sakit. (PKT-02)