Gustu Covid-19 Manokwari Tak Jamin Tuntaskan Rapid Tes 401 Penduduk Jayapura

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Ketua harian gugus tugas (Gustu) Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Hendri Sembiring menyatakan, tak ada jaminan atas pemeriksaan rapid tes terhadap 401 penduduk Jayapura, Papua bisa tuntas sebelum mereka balik ke daerahnya.

Tim Gustu Covid-19 Manokwari menghadapi sejumlah kendala untuk bisa menuntaskan pemeriksaan rapid tes. Ratusan penduduk asal Jayapura ini tertahan di Manokwari sejak pandemi Covid-19. Dijadwalkan akan bertolak ke daerah asal dengan menumpangi KM Gunung Dempo, Kamis (2/7/2020).

Surat Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat yang ditujukan ke Puskesmas di wilayah Manokwari untuk membantu pemeriksaan rapid tes terhadap 401 penduduk asal Jayapura, Papua. Foto : Istimewa

“Meski ada waktu hingga besok siang keberangkatan ke Jayapura tapi permintaan rapid tes ini secara tiba-tiba. Kita punya kendala, tenaga analis di tiap puskesmas itu jumlahnya terbatas seperti di puskesmas Maripi hanya 1 orang. Paling banyak itu di puskesmas Sanggeng 5 orang,” kata Sembiring kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).

Pemeriksaan Rapid tes ini diinstruksikan oleh Gustu Covid-19 Provinsi Papua Barat kepada sejumlah puskesmas di kabupaten Manokwari, seperti tertuang didalam Surat Pemberintahuan Nomor 394/GUGAS/VII/2020 tertanggal 1 Juli 2020. Surat ditandatangani oleh Ketua Gustu Derek Ampnir dan dibubuhi dicap basah.

“Enam puskesmas berada di wilayah kota ini semua mengeluh. Kalau kita layani 401 orang pada hari ini, dan untuk besok mereka berangkat jam 3 sore semua orang analis dan surveilans belum tentu mampu

Gubernur sudah instruksikan persoalan ini diatasi sejak pekan lalu, kenapa baru direncanakan hari ini. Kita lakukan rapid tes semampunya,” ujar Sembiring.

Sembiring juga menyayangkan surat pemberitahuan yang sifatnya menginstruksikan ini tidak ditujukan kepada bupati Manokwari. Dirinya mengatakan, sudah berupaya berkoordinasi dan meminta petugas di puskesmas-puskesmas sedapat mungkin membantu pemeriksaan rapid tes bagi ratusan penduduk Jayapura.

“Instruksi, minta kita siap laksanakan pemeriksaan rapid tes. Instruksi bisa dipakai tapi bisa tidak mereka. Petugas di puskesmas membangkang. Tapi saya bilang kita tetap berupaya karena Gubernur Papua sudah bantu kita punya masyarakat 431 lalu,” tuturnya.

Lihat juga  Pemerintah Kabupaten Manokwari Matangkan Raperbup Protokol Kesehatan Covid-19

“Pak gubernur sudah minta selesaikan masalah penduduk Jayapura ini sejak pekan lalu. Itu coba direncanakan. Ini bukan bayi tabung jadi kita tinggal pindahkan, bukan seperti begitu. Pemeriksaan rapid tes ini harus dilakukan satu persatu. Tenaga analis di puskesmas terbatas. Saya bilang ke petugas lakukan semampunya saja,” sambung Sembiring.

Menurut Sembiring, permintaan rapid tes ini telah menimbulkan permasalahan terkait layanan di puskesmas. Terjadi penumpukkan, orang yang hendak dirapid. Tetapi juga membuat jadwal layanan kesehatan kepada masyarakat menjadi terganggu.

“Jadinya kan korban orang yang mau berobrat ke puskesmas seperti pemeriksaan DDR dan mau periksaan laboratorium dan lainnya tidak maksimal. Tenaga analis sangat kurang, ini penambahan beban kerja baru,” tukasnya.

Sembiring menambahkan, hingga kini gustu Covid-19 provinsi belum mengonfirmasi soal apakah ikut membantu pemeriksaan rapid tes terhadap 401 penduduk Jayapura. Ataukah bantuan alat rapid tes ke gustu Covid-19 kabupaten.

Upaya papuakita.com mengonfirmasi ketua gugus tugas Covid-19 melalui telepon seluler terkait permintaan rapid tes ini belum mendapat respon. Demikian halnya kepada juru bicara gustu Covid-19 Papua Barat.

“Pak ketua gustu provinsi cuman bilang akan bantu logistik. Nanti dibantu, ini jangan seperti sebuah lagu janji-janji tinggal janji, harus kasih dulu kesini. Kita akan bantu rapid tes sesuai dengan kemampuan sampai besok mudah-mudahan semaksimal mungkin tetapi saya tidak bisa jamin bisa tuntas 401 orang,” pungkasnya. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *