Kolonel Airlangga: Masker Penting, Tapi Lebih Penting Sadarkan Masyarakat Ancaman Nyata Covid-19

MANOKWARI, PAPUAKITA.comKomandan Kodim (Dandim) 1801 Manokwari, Kolonek Arm. Airlangga mengatakan, penanganan Covid-19 saat ini paling penting soal bagaimana mengubah pola pikir masyarakat supaya sadar bahwa Covid-19 itu ancaman nyata.

“Prinsipnya kalau saya melihat dan mengevaluasi kondisi disini (Manokwari,red) sekarang ini bukan lagi soal bagi-bagi masker atau operasi penegakkan protokol Kesehatan. Tetapi lebih penting adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat. Jadi yang kita dobrak adalah mindset supaya masyarakat sadar Covid-19 ini merupakan ancaman nyata,” kata Airlangga melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (3/11/2020).

Dari 12 kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua Barat, hanya Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) saja yang berada dalam zona hijau atau bebasa Covid-19. Sementara, kabupaten Tambrauw dan Fakfak berada didalam zona kuning sedang sisanya termasuk provinsi berada didalam zona merah.

Untuk mengubah pola pikir, lanjut Kolonel Airlangga, dibutuhkan strategi anti mainstream. Dirinya mengatakan, pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan yang memiliki tanggung jawab kepada masyarakat harus memfokuskan operasi untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Dengan demkian, masyarakat mendapatkan pengetahuan dan tidak menganggap remeh terhadap Covid-19 ini.

“Mohon maaf ya, kalau hanya sekadar bagi-bagi masker tapi mindset masyarakat tidak ber-ubah habis kita bagikan maskernya tapi mereka tidak punya kebiasaan memakai masker, ya maskernya dilepas lagi. Misalnya jam 10 pagi saya bagikan masker, belum tentu jam 11 atau 12 siang masker itu dipakai lagi,” ujarnya.

Kesimpulannya, lanjut Dandim Manokwari ini, bagaimanapun mindset masyarakat terhadap Covid-19 harus diubah.

“Masyarakat harus sadar bahwa mereka harus menjaga diri masing-masing, menjaga keluarga masing-masing agar terhindar dari bahaya Covid-19,” ujarnya lagi.

Lihat juga  Anggota Koramil 1801-05 Wasior Diingatkan Tingkatkan Toleransi

Menurutnya, realita saat ini masih dijumpai warga kumpul-kumpul dan tidak menerapkan protokol Kesehatan. Dalam artian tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, tentu hal itu masih jauh sekali dari apa yang diharapkan sesuai protokol kesehatan.

“Sebetulnya simple, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker yang selama ini mungkin jarang dilakukan namun karena pandemik Covid-19 akhirnya harus totalitas. Makanya kebiasaan harus ber-ubah. Kebiasaan itu, kan tercipta dari mindset, kalau otak kita memerintahkan, ya harusnya bisa,” tutupnya.

Menyoal langkah-langkah yang dilakukan jajaran Kodim 1801 Manokwari dalam upaya mencegah dan menanggulangi Covid-19, Kolonel Airlangga mengatakan, setiap Koramil yang berada di wilayah kerja Kodim, memiliki Tim Penegak Protokol Kesehatan.

“Saya juga sudah mengubah cara mereka di tim kita ini melakukan operasi. Jadi bukan lagi operasi masker karena nyatanya kebiasannya sulit diubah. Makanya, tim kita mendatangi masyarakat untuk memberikan publik knowledge

Pengetahuannya dulu, pemahamannya, percaya bahwa Covid-19 ini ancaman yang nyata, akhirnya kooperatif hingga kemudian mendukung dan turut memberikan pemahaman kepada yang lainnya yang mungkin masih apatis,” jelasnya.

Kolonel Airlangga menambahkan, membagi-bagikan masker penting. Tapi jauh lebih penting mengubah mindset masyarakat terhadap Covid-19. Sehingga masyarakat sadar akan bahaya tersebut maka dengan sadar juga akan berupaya agar terhindar.

“Ya, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid, begitu,” pungkasnya. (*/ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *