Menuju Kenormalan Baru, Gustu Covid-19 Papua Barat Gelar Rapid Tes di Pasar Wosi

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Satuan Gugus Tugas (Gustu) Covid-19 provinsi, menggelar pemeriksaan rapid tes massal. Pemeriksaan rapid tes ini gratis, dipusatkan di Pasar Wosi, Jumat (3/7/2020).

Gubernur Dominggus Mandacan memantau langsung pelaksanaan rapid tes massal. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, Kapolda Papua Barat, Irjenpol Tornagogo Sihombing, Plt Bupati Manokwari, serta beberapa pimpinan OPD.

“Menuju kenormalan baru kita melakukan rapid tes di tempat-tempat yang ramai. Menjadi sasaran kita. Beberapa waktu lalu di Pasar Sanggeng, sekarang di pasar Wosi. Kita lihat juga nanti di tempat keramaian lainnya, seperti di mall,” kata gubernur.

Pemerintah provinsi Papua Baat juga akan membantu pemeriksaan rapid tes serupa di kabupaten-kabupaten yang sementara ini masih dalam zona hijau.

“Kita mau coba laksanakan rapid tes. Seperti di kabupaten Pegunungan Arfak, Tambrauw, Sorong Selatan, dan Maybrat. Rapid tes kali ini pemprov mendukung 2.000 an alat rapid tes. Tinggal kesadaran masyarakat mau datang ikut rapid tes atau tidak. Tapi kita ajak mereka harus ikut,” ujar gubenrur.

Tujuan rapid tes massal ini untuk memastikan apakah semua penduduk di daerah-daerah yang sudah dan akan dilakukan pemeriksaan bebas Covid-19. Gubernur berharap hasil pemeriksaan semuanya negatif.

Pangdam Ali Hamdan Bogra dan Kapolda Tornagogo Sihombing. Foto : ARI

Kapolda Tornagogo Sihombing mengatakan, pasar merupakan salah satu episentrum (pusat) penyebaran Covid-19. Kendati demikian, masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan virus tersebut selama tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

“Kita tidak perlu khawatir dengan yang namanya virus, tetapi jangan sampai kita bodoh karena tidak disiplin. Pasar ini tempat penyebaran, episentrum. Penyebaran yang paling utama ada di sini karena ada kunjungan warga dari manapun datang ke sini,” ujar kapolda.

Lihat juga  Pemprov Papua Barat bakal menerima UHC Award 2024

Menurut kapolda, lingkungan pasar harus dibenahi dengan pengaturan sistem masuk keluar masyarakat (pembeli). Tidak bisa dibiarkan seperti dalam kondisi biasa karena di masa pendemi Covid-19 ini rawan penularan virus.

“Koordinator pasar agar tidak membuka semua pintu. Tentukan mana pintu masuk dan pintu keluar. Masyarakat masuk ke pasar harus pakai masker, kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk ke pasar. Kita harus benahi lingkungan kita, masyarakat tidak padat, harus diatur. Polisi dan TNI akan mengamankan itu. Masuknya pembeli itu dari mana?,” ucapnya.

Pemeriksaan rapid tes gratis ini diapresiasi warga di sekitar lingkungan pasar maupun warga dari daerah lain, termasuk para pedagang. Antusias warga mengikuti rapid test massal ini cukup tinggi.

Ada juga warga yang memanfaatkan pemeriksaan rapid tes gratis ini untuk bisa digunakan hasilnya saat berpergian ke luar Manokwari. Salah seorang warga asal Serui, Papua, Timotius, ia bersama 2 anak dan istrinya ikut pemeriksaan rapid tes.

“Rencana kami mau berangkat jadi mending satu kali urus kesehatan. Tahu info pemeriksaan rapid tes gratis ini melalui internet. Terima kasih kepada bapak gubernur yang sudah membantu pemeriksaan rapid tes, kalau di rumah sakit itu harus bayar Rp300-500. Ini gratis luar biasa,” tutupnya. (ARI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *