TBC dan HIV Pemicu Gizi Buruk di Manokwari

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Penyebab gizi buruk tidak serta merta disebabkan faktor kurang asupan makanan. Sebab bisa diakibatkan karena ada penyakit pemicunya. Misalnya, dipicu oleh TBC dan HIV.

“Kemungkinan ada riwayat penyakit lainnya yang diturunkan dari orang tuanya. Di Manokwari kebanyakan awalnya disebabkan karna penyakit TBC dan HIV. Penyakit itu menjadi pencetus utamanya, kemudian berdampak pada gizi buruk,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, dr. Alfred Bandaso, Selasa (31/7/2019).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manowkari, dr. Alfred Bandaso

Pernyataan Bandaso ini berkaitan dengan ditemukannya tiga kasus gizi buruk di Kampung Sidey, Distrik Sidey. Ia mengatakan, kepala puskesmas Sidey telah mengunjungi tiga anak penderita gizi buruk. Setelah diketahui penyebabnya, maka konsultasi pelayanan terdekat dilakukan oleh puskesmas Prafi dan Masni.

“Di puskesmas tersebut ada penanganan khusus gizi buruk. Setelah diketahui penyebabnya selanjutnya akan dilakukan oleh puskesmas Sidey karena di dalam anggaran BOK ada anggaran penanggulangan gizi buruk,” ujar Bandaso.

Menurut Bandaso, penyakit pemicu gizi buruk mesti diobati, jika tidak diobati maka percuma upaya penanganan yang dilakukan.

“Nutrisi dan gizinya tidak bisa terserap dengan baik,” kata Bandaso lagi.

Adapun Wakil Bupati Edi Budoyo menegaskan, kasus gizi buruk ini menjadi perhatian serius dinas kesehatan. Ia menyatakan, dinas harus mempelajari serta memberikan solusi bagi penanganan kasus tersebut.

“Berdasarkan informasi yang saya dengar sudah ada tiga kasus gizi buruk di distrik Sidey. Saya langsung menghubungi Kadinkes. Gizi buruk itu tidak berdiri sendiri, pasti ada penyakit-penyakit lain yang mengikuti,” ujarnya.

Wabup Edi Budoyo berterima kasih kepada dinas kesehatan, melalui puskesmas di Sidey telah bergerak cepat menangani kasus gizi buruk.

“Untuk tiga orang kasus gizi buruk tersebut telah ditangani dan memang harus ditangani secara bertahap. Karena ada penyakit-penyakit yang mengikuti dari gizi buruk itu sendiri. Ketika mendengar maka langsung bergerak, tidak harus menunggu perintah dari atasan. Saya sangat mengapresiasi langkah itu,” tutupnya. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *