MANOKWARI, PAPUAKITA.com— Sebanyak 300 bibit mangrove ditanam di pesisir Teluk Sawaibu, Manokwari, Minggu (18/10/2020). Aksi sosial ini dilakukan oleh komunitas peduli lingkungan yang terdiri atas gabungan Ormas dan komunitas yang ada di Kabupaten Manokwari.
Koordinator kegiatan, Toto Rizqi Darwinto menyampaikan, aksi sosial peduli lingkungan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke-92 dan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Tahun 2020.
Ia mengatakan, sebanyak 10 kelompok yang terdiri atas gabungan Ormas dan komunitas terlibat bersama dalam penanaman sebanyak 5.000 bibit mangrove. Ribuan bibit mangrove ini diperoleh secara swadaya anggota kelompok yang terlibat.
“Kegiatan ini sengaja kami batasi jumlah pesertanya cuman melibatkan 10 komunitas dengan masing-masing perwakilan sebanyak tiga orang, ini adalah hasil kesepakatan dengan kawan-kawan saat merencanakan kegiatan. Kita menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tulis Totok melalui siaran pers yang diterima.
Dia berharap, ormas maupun komunitas yang belum berkesempatan pada kegiatan penanaman kali ini, akan dilibatkan dalam kegiatan serupa di waktu-waktu ke depan.
”Jalan kita masih panjang, masih banyak yang perlu kita tanami. Termasuk area Fanindi pantai, ini baru sebagian kecil saja yang tertanami. Kami perkirakan bisa 1.000-2.000 bibit lagi yang bisa ditanam disini,” ujarnya.
Pemilik ulayat, Jhone Rumbekwan mengapresiasi kegiatan penanaman mangrove tersebut. Ia sangat bangga dan mendukung gerakan-gerakan pemuda seperti ini.
Dirinya mempersilahkan penanaman mangrove, akan tetapi tetap memperhatikan akses perahu nelayan agar tidak terhalang saat keluar dan masuk.
“Ke depan untuk kegiatan lingkungan, kawan-kawan agar membawa botol minum masing-masing sebagai upaya kampanye pengurangan sampah plastik,” ujar La Hamid, perwakilan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC).
William Koibur perwakilan Komunitas Noken Bhayangkara Polda Papua Barat mengatakan, kesiapan kelompoknya untuk dilibatkan dalam kegiatan serupa.
”Kami sangat mendukung sekali dan kami siap kapan saja untuk terlibat dalam kegiatan berikutnya. Selain kegiatan lingkungan Banoken juga melakukan aktivitas sosial lainnya,” ucap Koibur.
Soleman Paputungan, perwakilan Sakocab Sekawan Persada Nusantara (SPN) Manokwari menyampaikan, penanaman mangrove ke depan supaya memperhatikan waktu pasang surut air laut. Sehingga hasil penanaman lebih maksimal.
Adapun kelompok lain yang terlibat dalam kegiatan penanaman yaitu, LDII, FAKNIK DIVING CLUB, HIMA AQUAREST, SENKOM, POLBANGTAN MANOKWARI, METIC TRAIL MANOKWARI, SAINS UNTUK KONSERVASI, RUMAH BELAJAR PULAU LEMON (RBPL), serta beberapa komunitas lain.
Toto menjelaskan, soal bibit adalah murni upaya bersama dari kelompok ormas maupun komunitas yang terlibat. Juga telah ada kerja sama dengan petani pembibitan untuk selalu disiapkan bibit dalam kokeran.
“Agar sewaktu-waktu kami melakukan kegiatan, maka selalu tersedia bibitnya. Untuk kegiatan sosial mereka sepakat memberikan penggantian ongkos kerja 5000/bibit. Untuk membeli bibit kami patungan, ada yang sumbang 10-100 bibit per orang,” jelasnya.
“Jadi memang ini gerakan swadaya termasuk adik-adik mahasiswa juga antusias patungan sehingga beberapa kali kami melakukan penanaman mangrove betul-betul murni swadaya,” sambung Toto
Toto berharap, ke depan ada instansi atau institusi yang mempunyai program serupa bisa bersinergi dalam kegiatan sosial dan lingkungan. (*/ARF)