MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Peluang dan tantangan yang dihadapi dalam memasyarakatkan produk musicool tak sekadar promosi yang dilakukan secara masif. Tapi juga dibutuhkan Komitmen pemerintah daerah supaya produk asli Indonesia—produksi PT Pertamina ini bisa digandrungi masyarakat.
Ketua DPD Asosiasi Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara (ASISI) Papua Ferdi Liem mengatakan, Pertamina cukup memberikan dukungan training pengenalan produk musicool bagi teknisi yang terhimpung dalam ASISI.
“Promosi dalam hal ini Pertamina harus bantu mengenalkan produk ini ke masyarakat awam, karena kalau dari teknisi sendiri agak sulit nanti. Kapasitas kami terbatas, mungkin pihak Pertamina sendiri bisa mempromosikan lewat baliho, iklan di koran tentang manfaat penggunaan musicool,” kata Ferdi Liem usai sosialisasi produk musicool ramah lingkungan, Jumat (19/6/2020).
Jumlah anggota ASISI di Manokwari sudah lumayan banyak sekira 30 an orang. Rata-rata sudah mendapatkan pelatihan dan sudah mampu menggunakan musicool. ASISI merasakan kegiatan memasarkan produk memang menjadi tugas yang sangat berat. Untuk itu dibutuhkan dukungan pertamina dan komitmen pemerintah daerah.
“Kita minta komitmen dari pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup. Kita cuma minta satu dukungan dan komitmen agar produksinya berjalan. Kalau bisa pengadaan AC di dinas-dinas untuk keluaran tahun 2015 ke bawah yang masih menggunakan R22 mungkin ada rekomendasi untuk di recovery ke MC22,” ujarnya.
“Kita harap bisa recovery semua pendingin menggunakan MC22, ya mudah-mudahan bapak Plt Bupati berkomitmen tentang aturan penggunaan pendingin R22 itu harus di recovery ke MC22,” sambungnya.
Dengan penggunaan MC22 diklaim dapat lebih efisien dalam konsumsi energi listrik, bahkan bisa menghemat 30-40 persen ketimbang penggunaan produk R2.
“Produk muscool iini produk refrigeran yang ramah lingkungan, ini seperti freon yang biasanya kita gunakan pada AC. Pertamina sudah meluncurkan musicool sejak lama. Namun baru masuk ke Manokwari per 2020 ini,” kata Ahad Jabbar Syaifullah, Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat.
Kata Ahad Jabbar, tujuan sosialisasi yang diadakan dalam rangka mendapatkan dukungan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah. Sehingga proses kegiatan ke depan bisa ikut membantu memasarkan produk musicool yang ramah lingkungan di Manokwari lebih banyak lagi.
Pada Maret lalu, Pertamina telah mengadakan pelatihan teknisi. Teknisi diajarkan dengan baik dan benar agar tidak dalam proses penggunaan musicool itu.
“Juni ini kita fokus untuk dukungan dari pemda setempat agar produk ini bisa berjalan dengan lancar. Syukur sudah datang pak bupati Plt bupati Manokwari untuk turut hadir memberikan dukungan penggunaan musicool,” ujarnya.
Ahad Jabbar menegaskan, Fuel Teriman (FT) Pertamina Manokwari akan memakai pendingin dari musicool. Dia berharap komitmen pemda juga bisa mengaplikasikan penggunaan musicool pada instansi-instansi pemerintah.
“Dukungan penuh yang kita butuh dari instansi terkait seperti BUMN, BUMD dan juga swasta. Jadi penggunaannya agar bisa maksimal karena memang MC22 atau musicool menghemat 10 sampai 20 persen energi listrik. Kalau seluruh instansi di Kabupaten Manokwari gunakan produk ini pastinya nanti akan memperbaiki konsumsi energi di daerah,” ucapnya.
Menurutnya, market share musicool di Idonesia sudah sampai di 60-70 persen. Dirinya mengakui musicool belum begitu banyak dikenal oleh masyarakat. Produk musicool dipasok ke Manokwari melalui Surabaya.
“Penjualan musicool di wilayah Maluku Papua, itu sudah ada sejak 2017. Kalau tidak salah cuma baru di Manokwari sekitar tahun 2020. Perdana di Sorong pada 2019 lalu,” tutupnya.
Dukungan pemda
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati, Yohanes Ada Lebang mengatakan, pihaknya menyambut baik program ramah lingkungan tersebut. Dan komitmen bupati siap ditindaklanjuti.
“Tindak lanjut dari itu, DLH (dinas lingkungan hidup) tetap akan bersinergi dan kolaborasi untuk mendukung program ini. Karena salah satunya adalah produk dalam negeri, ya anak bangsa sendiri. Kami juga mendukung kehadiran kegiatan ramah lingkungan dengan adanya musicool Pertamina,” ujarnya.
Lebang mengatakan, Kementerian LHK juga ikut memberikan dukungan terkait program musicool di Manokwari. Wujud dukungan itu adalah pelatihan sertifikasi. Dukungan kementerian juga wujud keseriusan pemerintah daerah melakukan kolaborasi dengan semua pihak untuk melakukan kegiatan-kegiatan ramah lingkungan.
“Persoalan lingkungan di Manokwari khusus pencemaran lingkungan menjadi perhatian serius kami. Hari ini semua kegiatan aktivitas pelaku usaha harus terkendali khusus terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” ucap Lebang.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Manokwari Edi Budoyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen PT Pertamina yang telah memberikan dukungan bantuan kepada anggota ASISI di kabupaten Manokwari.
“Semoga bantuan ini semakin meningkatkan profesionalime dan peningkatan kinerja, serta berpengharauh terhadap pendapatan ekonomi keluarga menuju kemandirian financial. Dengan layanan jasa yang baik dalam mendukung program pemerintah kabupaten Manokwari ramah lingkungan dan mewujudkan pemulihan kualitas lingkungan hidup yang semakin baik di tahun 2024,” tuturnya.
Edi Budoyo menambahkan, seluruh perangkat daerah yang dikoordinir langsung oleh Bappeda agar dalam mendukung program ramah lingkungan pada pemerintah kabupaten Manokwari dapat memulai yang pertama dan menjadi teladan bagi daerah lain.
“Diharapkan seluruh aktivitas untuk tahun-tahun mendatang telah menggunakan produk musicool, tidak hanya pemerintah tetapi diharapkan kepada seluruh pelaku usaha maupun warga Manokwari, karena dengan menggunakan musicool berarti kita semua turut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di atas tanah Arfak yang kita cintai,” pungkasnya. (ARF)