SED Gelar Aksi Keroyok Sampah Pulau Mansinam

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—School of Eco Diplomacy (SED) Manokwari mengajak komunitas, masyarakat dan pemerintah untuk melakukan kegiatan Aksi Keroyok Sampah di kawasan wisata Pulau Mansinam yang merupakan salah satu icon dari kota Manokwari dan pulau yang bersejarah di Tanah Papua.

Berkaitan dengan peringatan Hari sampah Nasional, SED Manokwari  yang terdiri atas 4 orang panitia kecil yakni; Alfa Ahoren, Kevin Manufandu, Fajar dan Angelicia Sadi menginisiasi kegiatan “Keroyok Sampah” sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kebersihan Kota Manokwari.

Kegiatan ini berlangsung, Ahad (21/2/2021) dan melibatkan beberapa organisasi masyarakat dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Papua Barat,  Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Provinsi Papua Barat, Himpunan Pramuwisata Cabang Manokwari, Mahasiswa Peduli Pariwisata (MPP) Unipa, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perminyakan Unipa

Travel Papua, Amban Beach House, Nasava Manokawari, Bentara Papua, LCC Manokwari,  Generasi Joel Ministry Papua, Jilter Family, Pemuda GPKAI Lonouw Swapen, Komunitas Suka Membaca (KSM) Papua Barat, Komunitas Papua Muda Kreativ beserta pemuda dan masyarakat di pulau Mansinam.

Aksi Keroyok Sampah Pulau Mansinam yang diinisiasi oleh SED Manokwari

Kegiatan Aksi Keroyok sampah ini disambut baik oleh Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Manokwari melalui Bidang Persampahan dengan memberikan dukungan perlatan kerja dan ikut mengangkut sampah dari halte Ketapang, Kwawi  ke bank sampah Dinas Lingkungan Hidup.

Dalam kegiatan tersebut dibagi dalam beberapa bagian aksi lainya, seperti pembuatan video tentang sampah dari SED Manokwari,  Video Vlog perjalanan dari MPP Unipa.

Juga ada penjelasan dari LCC Manokwari terkait dengan sampah berapa lama terurai dengan media kampanye dan juga edukasi dari Nasava sebagai salah satu alternative solusi  untuk mengurangi penggunaan sampah sekali pakai.

Ketua RT I Kampung Mansinam Tobias Rumadas mengucapkan terima kasih kepada SED Manokwari dan semua komunitas dan organisasi yang sudah terlibat aktif membersihkan kawasan tugu salib Mansinam dan juga edukasi kepada masyarakat.

Lihat juga  HEBO Jadi Harapan Terwujudnya Distrik Khusus Pulau Mansinam

Tobias juga mengaharapkan, agar pemerintah memberikan imbaun kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke laut, karena sampah yang dibuang sekitar laut kota Mankowari akan mengotori pulau Mansinam yang merupakan situs perdaban injil di tanah Papua.

Riky Towansiba ketua LCC Manokwari, juga berpesan bahwa melalui momentum Hari Sampah Nasional ini ke depannya pemerintah dapat bersinergi dengan komunitas-komunitas dan masyarakat yang ada di kota Manokwari untuk membersihkan lingkungan.

“Kebersihan adalah bagian dari iman. Untuk itu kebersihan kota Manokwari adalah tanggung jawab Bersama,” ujarnya.

Rudi Dimara, Penasehat Komunitas Jilter Family meperkenalkan tentang komunitas JILTER yang artinya Jelas di Lingkungan Terang yang berdiri di Sanggeng.

Dia menegaskan,  bahwa tidak semua anak Sanggeng itu sama seperti yang ada di pandangan masyarakat Manokwari. Dirinya memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan yang sudah mengajak JILTER Famly untuk begabung dan ikut meperkenalkan komunitas ke masyarakat luas.

Tanggapan lainya juga dari mengatakan bahwa untuk kegiatan hari ini

“Pemuda di Manokwari harus sadar untuk tidak boleh membuang sampah sembarangan dan bagaimana cara kita mengatasi sehingga hal ini harus terus dikampanyekan agar tidak hanya kita yang datang hari ini saja. Banyak pemuda di Manokwari yang bisa sadar dan bagaimana kita sama-sama keroyok sampah ini dari kota Manokwari,” kata David Dimara, Ketua PCMI Papua Barat.

David Dimara juga berpesan bahwa kegiatan ini sangat baik, ia berharap jangan hanya sekali saja. Tapi harus terus berlanjut dan bisa mengajak anak-anak muda lainya.

Ketua panitian, Alfa Ahoren yang juga Sekertaris HPI Papua Barat mengucapkan terima kasih kepada semua oragniasi masyarakat dan komunitas serta masyarakat di pulau Mansinam  yang sudah bisa bekerja sama membersihkan kawasan wisata pulau Mansinam

Lihat juga  Gubernur Dominggus Mandacan Ajak ANS dan Masyarakat Wujudkan Indonesia Bersih di Papua Barat

“Dengan harapan bahwa kegiatan positif seperti ini harus terus dilakukan di kota Manokwari untuk menjaga dan melestarikan kebersihan kota,” tuturnya.

Sampah plastik, kaleng, botol dan sampah lainnya yang berhasil dikumpulkan melalui aksi keroyok sammpah di pulau Mansinam berjumlah sebanyak 104 kantong plastik.

Sampah-sampah tersebut dibawa pulang ke kota Manokwari dan direncanakan akan ditimbang dan dipilah berdasarkan jenis sampah bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup.

Untuk diketahui, School of Eco Diplomacy (SED) merupakan program peningkatan kapasitas dan partisipasi anak muda Indonesia yang diinisiasi oleh Yayasan EcoNusa yang ditujukan untuk bekerja bersama anak muda sebagai kader muda yang secara aktif mengomunikasikan isu hutan, laut, dan perubahan iklim kepada publik.

Saat ini terdapat 145 alumni SED yang tersebar di seluruh Indonesia dan terdapat lebih dari 20 anak muda di Kabupaten Manokwari. Sebagai diplomat muda lingkungan, SED Manokwari memiliki kewajiban dalam mendorong gerakan anak muda Manokwari untuk bergerak bersama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *