Anggaran Pembangunan Lapangan Tenis 7,7 Miliar, Norman Tambunan: Tidak Masuk Akal

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Pemerintah Kabupaten Manokwari di tahun anggaran 2020 mendatang mengusulkan pembangunan lanjutan lapangan tenis senilai Rp7,709 miliar. Nominal anggaran tersebut tertuang di dalam KUA dan PPAS Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) kabupaten Manokwari tahun 2020.

Usulan anggaran pembangunan lapangan tenis tersebut mendapat sorotan DPRD. Jumlah anggaran miliaran rupiah itu dinilai tidak masuk akal jika digunakan hanya untuk membangun sebuah lapangan tenis. Anggaran tersebut lebih akan bermanfaat, misalnya bila dialokasikan untuk program pembinaan anak-anak pecandu lem aibo/lem fox di daerah ini.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Manokwari, Norman Tambunan (kanan) bersama anggotanya, Siswanto. Foto : RBM

“Kami dari fraksi golkar, menurut kami itu anggaran (pembangunan lapangan tenis) tidak masuk akal. Ada senilai 7 miliar 709 juta lebih, pembangunan lapangan tenis. Sementara di bidang lain masih sangat membutuhkan anggaran. Kita contohkan saja, anggaran untuk pembinaan anak-anak lem aibon hanya Rp700 juta di PPAS,” kata Ketua Fraksi Golkar Norman Tambunan usai hearing dengan TPAD, Rabu (13/11/2019).

“Kenapa tidak diarahkan saja anggaran tersebut ke pembinaan anak-anak kita yang kecanduan lem aibon. Juga pembinaan generasi kita, seperti melalui kegiatan pramuka,” tambah Norman Tambunan.

Kata Norman Tambunan, fraksi golkar terus akan menyoroti usulan kegiatan pembangunan lapangan tenis. Menurutnya, fraksi golkar akan menolak usulan tersebut jika pemerintah daerah tidak mampu memberikan alasan yang rasional.

Menurut Norman Tambunan, pembangunan lapangan tenis ini sudah dianggarkan pada APBDP 2019 dengan nilai berkisar 1,3 miliar. “Anggarannya untuk land clearing dan pembangunan talud. Lokasinya di sekitar perkantoran bupati dan DPRD. Tapi saya belum lihat ada aktivitas pembangunannya,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bappeda, Tajuddin menjelaskan, pembangunan lapangan tenis dimaksud adalah kegiatan lanjutan, dimana telah dianggarkan di tahun 2019. Sehingga diusulkan kembali di dalam RAPBD tahun anggaran 2020.

Lihat juga  BPS: Tingkat Ketimpangan Papua Papua Barat Relatif “Tidur”

“Sudah ada anggaran tahap satu. Sehingga harus ada anggaran tahap dua, untuk kita tuntaskan,” ungkap Tajuddin.

Tajuddin mengaku, pembangunan lapangan tenis yang diperkirakan menelan anggaran senilai 7,7 miliar lebih. Itu juga untuk menjawab aspirasi masyarakat khusus pencinta olah raga tenis lapangan yang merindukan adanya lapangan tenis yang representatif.

“Kita tidak punya lapangan yang representatif ketika ada event-event olah raga tenis yang digelar di daerah ini. Lapangan itu juga nantinya untuk membina bibit-bibit atlet tenis. Lapangan itu nanti bisa dipakai juga oleh masyarakat, tidak ada yang bilang khusus hanya pemda saja. Siapa saja boleh pakai,” tukasnya.

Tajuddin menambahkan, alokasi anggaran pembangunan lapangan tenis pada tahap satu mencapai Rp1,389 miliar. “Lokasi lapangan tenis itu di sebelah dekat dengan kantor DPRD Manokwari. Sudah ada desainnya,” tutupnya. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *