Disdukcapil Manokwari Terapkan Layanan Jemput Bola Terbitkan KIA dan Akte Kelahiran

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, untuk administrasi kependudukan terus dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manokwari.

Wujud nyata dari upaya yang dilakukan, misalnya pelayanan jemput bola ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah kabupaten Manokwari, pelayanan tersebut dikhususkan untuk penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) dan akte kelahiran bagi siswa/siswi SD dan SMP.

SDN 35 Sanggeng
Nurdina H. Leneng, salah seorang guru SDN 35 Sanggeng (kiri) dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Yosep Isir (kanan). Foto : RBM

“(SDN 35 Sanggeng) ini sekolah kedua di dalam kota yang kita kunjungi. Minggu lalu, kita di SD 01 Brawijaya. Kita bisa keluarkan hingga 500-an akte di tempat. Kita jadwalkan pelayan di sekolah ini 2 hari,” kata Kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Yosep Isir, Selasa (14/5/2019).

Menurut Yosep Isir, layanan penerbitan KIA dan akte kelahiran, ini merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap. Ia mengatakan, siswa berhak mendapatkan KIA.

“Kita juga akan bantu ganti akte kelahiran manual dengan akte kelahiran yang sudah online. Jadi data ini terkonek langsung dengan data di pusat. Jadi nama-nama sudah tersimpan di data base. Akte kelahiran lama itu tidak tercantum NIK, yang sekarang sudah terbaca langsung,” ujarnya.

Meski upaya terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan, nampaknya belum bisa menjamin semua sekolah dapat dijangkau dalam tahun ini. Sebab sokongan anggaran pada dinas telah terserap cukup banyak untuk pelayanan perekaman e-KTP pada jelang pemilu 17 April lalu.

“Perekaman e-KTP di kelurahan dan distrik harusnya 2 hari saja tetapi sudah over karena masyarakat banyak, anggaran sudah banyak yang terkuras digunakan untuk itu, makan dan honor. Jadi untuk sekolah-sekolah ini kita lihat sampai di mana, kalau sudah habis, ya kita lanjut lagi tahun depan,” ujarnya lagi.

“Kalau anak sudah usia 17 tinggal melapor karena NIK sudah ada di akte kelahiran sehingga KIA bisa diganti dengan e-KTP,” sambung Yosep Isir.

Lihat juga  Tiga Pilar Mandiri Taspen Berdayakan 9.000 Pensiunan di Papua Barat

Pelayanan disdukcapil diapresiasi. Pihak sekolah merasa sistem jemput bola sangat membantu sekolah maupun orang tua siswa/siswi.

“KIA ini akan dipakai langsung oleh anak. Kalau pelayanan seperti ini tentu semakin banyak anak yang akan memiliki KIA. Jumlah murid dari kelas 1-6 sebanyak 529,” kata salah seorang guru, Nurdina Leneng.

Nurdina menambahkan, untuk memudahkan pembuatan KIA dan akte kelahiran, pihak sekolah diminta hanya meyiapkan identitas murid, seperti kartu keluarga, akte kelahiran lama, buku nikah orang tua terdiri dari asli dan foto copy. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *