MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pemerintah Kabupaten Manokwari belum memutuskan untuk membuka kembali akses transportasi, baik angkutan udara maupun angkutan laut.
Rencana membuka kembali akses transportasi ini masih melihat situasi perkembangan Covid-19 di daerah ini. Selain itu, menunggu berakhirnya Work From Home (WFH) yang telah diperpanjang hingga 19 Juni mendatang.
“Transportasi laut dan udara awalnya saya memang pingin membuka. Kita sepakat bahwa keselamatan penduduk, keselamatan jiwa manusia lebih utama. Tetapi kestabilan ekonomi juga harus terjaga
Kalau kita selalu terbelenggu dengan kekhawatiran dan ketakutan yang luar biasa ekonomi kita bisa berantakan,” kata Plt Bupati Manokwari, Edi Budoyo, Jumat (12/6/2020).
“Saya akan menunggu sampai batas perpanjangan WFH, 19 Juni. Kalau seandainya tidak ada perpanjangan maka kita akan buka semua. Mudah-mudahan tidak diperpanjang lagi oleh pemerintah provinsi,” sambungnya.
Sebelumnya, Sriwijaya Air telah mengajukan slot time (waktu terbang, red) ke Bandara Rendani, untuk rute Makassar-Manokwari, dan Jakarta-Manokwari. Perminataan slot time itu turut dibenarkan Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX Papua Barat, Agus Irianto.
“Tanggal 11 dan 12 Juni kami melakukan penerbangan perdana Makassar-Manokwari via Sorong dengan membawa penumpang,” kata Airport Service Manager Sriwijaya Districk Manokwari, Rimanto Pongsipulung.
Menanggapi informasi pembukaan rute penerbangan Sriwijaya ini, Edi Budoyo menanggapinya secara diplomatis. Dirinya mengaku, telah mengupayakan izin agar transportasi udara bisa dibuka satu kali dalam sepekan. Ini dilakukan supaya bisa memulihkan ekonomi secara perlahan.
“Tetapi gugus tugas harus kerja keras. Saya bersabar dan menunggu, kalau pusat sudah membuka transportasi udara dengan sendirinya Manokwari akan mengikuti petunjuk dari daerah atas. Sriwijaya yang masuk kemarin berarti dari pusat. Saya akan menunggu WHF di-stop. Kalau sampai 19 Juni tidak diperpanjang lagi, kita akan buka semua,” ujarnya.
Pelni ajukan permohonan
Edi Budoyo mengatakan, PT Pelni Cabang Manokwari telah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah agar bisa membuka kembali pelabuhan. Dengan demikian, armada kapal pelni bisa kembali beroperasi.
“Sudah kita bicarakan dan sudah ada surat permohonannya. Pelni baru minta izin, kita akan jawab,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Cabang PT Pelni Manokwari Musli mengatakan, surat permohonan sudah dilayangkan sehingga tinggal menunggu persetujuan dari pemda.
“Permohonannya meminta untuk kami operasional kembali. Suratnya dikirim hari ini,” katanya.
Managemen Pelni, lanjut Musli, memastikan pengoperasian armada kapal dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Seperti wajib melakukan rapid tes bagi penumpang. Selain itu, akan diberlakukan pembatasan penumpang hingga 50 persen dari kapasitas maksimal kapal.
“Pasti adalah, rapid tes untuk penumpang dan segala macam untuk penumpang. Kalau untuk barangnya saja berarti penumpang tidak. Kita tunggu saja jawaban dari pemda. Intinya kalau kita lihat perkembangan, pembatasan penumpang bisa sampai 50 persen,” ujarnya lagi. (ARF)