Hermus Indou Ingatkan 570 CPNS Formasi 2018 Miliki Etos Kerja

MANOKWARI, PAPUAKITA.comBupati Manokwari Hermus Indou Hermus berpesan, semangat menjadi PNS harus diimbangi dengan etos kerja tinggi. Diterima oleh pemerintah daerah menjadi CPNS, adalah berkah dari Tuhan. Berkah ini tidak beloh ditonjolkan dengan kesombongan diri.

Fakta yang ditemukan selama ini, kata Hermus, banyak yang mendesak menjadi pegawai negeri, tapi setelah diterima tidak menunjukkan kinerja baik serta dan kerja rendah, serta enggan mendengarkan pimpinan. Hal itu diutarakan Hermus Indou di sela pembagian SK kepada 570 calon pegawai formasi 2018 di lingkup kabupaten Manokwari, Kamis (29/7/2021).

“Minta buru-buru masuk jadi PNS, kemudian 1-2 bulan sudah tidak masuk lagi. Tiap hari berkelahi dengan bendahara untuk minta gaji, ini fakta. Faktanya begitu, banyak yang mau jadi PN (pegawai negeri) setelah terima SK, sondor mau masuk kantor saja susah, apa lagi mau dengar pimpinan, atur diri sendiri,” ujar Hermus.

Dalam kesempatan itu, Hermus juga mengajak kepada 570 CPNS yang telah menerima SK, agar mengucapkan syukur dengan cara yang dikehendaki oleh keyakinan masing-masing. Bukan ber-euforia dan ugal-ugalan.

“Jangan terima SK lalu sewa mobil, muat ampou (arak, red) banyak di dalam mobil. Ini harus saya bicarakan khusus untuk anak-anak (asli) Papua. Syukuri apa yang diperjuangkan telah diterima, sujud di hadapan Tuhan bahwa sudah terima hasilnya supaya apa yang dikerjakan mendapatkan berkah,” ucapnya.

Hermus mencontohkan, cara bersyukur juga dapat diwujudkan dengan memberikan sedekah. Dirinya juga berpesan, CPNS yang baru menerima SK-nya bisa ikut menunjukkan kewibawaan pemerintah dengan cara menjaga citra dalam semua sikap dan perilaku.

“Kalau bisa gaji pertama diberikan kepada Tuhan. Kasih ke pendeta atau gembala di gereja. Kalau di masjid ada ustad yang tiap hari berikan ceramah, berikan gaji kamu kepada mereka. Atau orang yang tidak mampu, anak yatim yang butuhkan bantuan, gaji pertama kasih ke mereka,” tutupnya.

Lihat juga  Pemkab Manokwari salurkan bantuan 25 ton beras kepada mahasiswa

Masa CPNS adalah masa percobaan. untuk itu, di masa ini adalah penilaian. Artinya, bisa ditingkatkan menjadi PN jika berkinerja baik, kalau tidak maka mungkin bisa di delete (hapus).

“Selama masa ini, saya berharap tunjukkan sikap dan perilaku yang baik. Juga kinerja yang baik,” sambungnya.

Guna memastikan semua CPNS melaksanakan tugas di masa percobaan berjalan baik, Hermus menginstruksikan, para CPNS yang telah menerima SK segera melaporkan diri ke pimpinan di masing-masing instansi dan berupaya mendapatkan arahan pimpinan terkait tupoksi. termasuk memahami tupoksi OPD masing-masing secara menyeluruh.

“Masuk di suatu bagian atau bidang pelajari dengan baik supaya paham program dan kegiatannya. Tanpa menguasai tupoksi OPD, maka tidak akan mampu bekerja dengan baik. Adaptasi, jangan baru masuk lalu bikin diri seperti pegawai yang sudah bekerja 10 tahun,” cetus Hermus.

Hermus kembali berpesan, bahwa pegawai yang baru bekerja dapat menyampaikan kritikan yang konstruktif, tentunya kritikan harus ditunjang dengan kinerja, mau belajar dan mengerjakan setiap tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan dengan demikian, kemampuan diri akan tercipta.

“Jangan terlalu banyak mengkritik. Tetapi masuk kantor itu tidak bisa. Membiasakan diri dengan bekerja dan bekerja, maka kemampuan diri akan meningkat terus. Khusus untuk adik-adik (asli) Papua setelah masuk duduk di situ dan belajar dan jadi pandai di situ. Anda tidak duduk di situ, suka jalan dan tidak bisa bekerja. Ingat! Anda tidak akan punya kemampuan untuk bersaing dengan saudara-saudara yang lain,” tegas Hermus.

Hermus menambahkan, ketika kita mampu dan menguasai pekerjaan maka, pimpinan akan menaruh kepercayaan penuh. Sebaliknya, seorang pimpinan tidak akan menaruh kepercayaan pada orang yang tidak bisa diandalkan.

Lihat juga  Sukai dan Komentari Status Bacalon Bupati-Wakil Bupati di Medsos, ASN Bisa Diproses

“Orang yang selalu ada di tempat, disuruh kerja selalu cepat dan tepat serta benar. Pimpinan biasa memperhatikan hal-hal seperti itu. Tetapi dikasih pekerjaan, lalu pergi sampai satu minggu baru muncul di kantor, pimpinan tidak akan pakai. Hal-hal ini perlu saya sampaikan,” pungkasnya. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *