MANOKWARI, Papuakita.com – Jelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, warga perumah Sogun Permai I isi dengan menggelar berbagai perlombaan, diantaranya sepakbola gawang mini, tarik tambang, gaplek, tinju bantal dan kegiatan lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana Perlombaan, Agus R. Nugroho mengatakan, perlombaan yang digelar tidak untuk mencari menang-kalah, tetapi yang penting untuk kekeluargaan warga sogun permai.
“Tujuannya, kita satu dan bisa bersama-sama merayakan HUT kemerdekaan supaya kita semua merasakan kemerdekaan,” katan Agus usai pembukaan perlombaan, Sabtu (11/8/2018).
Agus mengungkapkan, momentum ini diharapkan warga mampu menjaga kebhinekaan, persatuan dan kesatuan. “Jauhi radikalisme dan intoleran, jaga kebhinekaan sehingga kita bisa merasakan arti kemerdekaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua RW 10 Lingkungan Sogun Permai I, Iksan Sutrisno mengajak warga memahami semangat para pendiri bangsa yang telah dengan susah payah memperjuangkan kemerdekaan dan keutuhan suku bangsa, bahasa, agama dan ras dalam semangat kebhinekaan.
“Nuansa kebhinekaan itu telah nampak dan dirasakan oleh warga yang telah mendiami perumahan kompleks sogun permai menjelang 3 tahun ini,” katanya.
Dia menekankan, semangat kebhinekaan itu terus terjaga, tetapi tidak dapat dimungkiri dengan laju perkembangan teknologi, semangat ini kian tergerus arus jaman.
“Kondisi itu patut kita sikapi secara bijak dalam kehidupan sosial budaya. Dengan mengedepankan tepaselira, gotong royong, dan kekeluargaan. Tetangga adalah keluarga terdekat kita, itu nyata,” ucapnya.
Kepala Kelurahan Sowi, Distrik Manokwari Selatan, Salmon Dowansiba dalam sambutannya mengajak, warga sogun permai berkontribusi sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing demi memajukan bangsan dan tanah air terlebih khusus memajukan kabupaten Manokwari.
“Bukti kerja kita adalah prestasi bangsa, prestasi daerah. Bukti kerja kita juga merupakan wujud penghormatan atas jasa para pahlawan bangsa yang telah berjuang demi kemerdekaan,” ujarnya.
Salmon mengajak, warga sogun permai memerangi segala bentuk radikalisme dan sikap intoleran dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang majemuk tetapi tetap satu dalam semboyan bhineka tunggal ika. Perbedaan ini hendaknya menjadi potensi untuk memajukan kehidupan yang toleran dan harmonis di lingkungan sogun permai,” pungkasnya. (RBM/R1)
