PLN Manokwari Akui Tak Bisa Tekan PT SDIC Soal Pasokan Listrik

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Manager PT PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggang) Manokwari, Sulisiyo mengatakan, kontrak kerja dengan PT SIDC sebagai pengelola Pabrik Semen Maruni, terkait pasokan listrik adalah berbentuk accsess power (AP).

Konsep kerja sama seperti ini membuat PLN tidak bisa menekan perusahaan tersebut untuk selalu menjamin ketersediaan pasokan listrik dalam jumlah tertentu. Besaran daya yang dapat dipasok fluktuaktif, mengikuti kondisi perushaaan.

“Sistem kontraknya antara PLN wilayah Papua dan Papua Barat dengan PT SDIC itu accsess power. Artinya, kelebihan daya yang dipakai sendiri berapa sisanya itu yang dijual ke PLN, jadi ngga ada ikatan khusus,” jelas Sulisiyo.

“Kami juga tidak bisa komplain finalti jika tidak ada daya lebih, ini sama halnya yang di Sorong. Kami tidak bisa apa-apa ketika PT SDIC menyampaikan akan meningkatkan produksinya sehingga tidak bisa suplai ke PLN, mau tidak mau PLN harus upaya sendiri supaya devisit-nya tidak terlalu lama,” sambungnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari, Aljabar Makatita menekankan, konsep kerja antara PT PLN dengan PT SDIC memiliki kelemahan, karena pihak PLN menjadi ketergantungan dengan pihak swasta. Ia mengatakan, kondisi ini membuat pelayanan kelistrikan di daerah ini tidak maksimal.

“Sedikit harapan kepada PLN agar segera ditangani dengan baik. Apa lagi mengingat kita ini sebagai ibu kota provinsi. Imbauan dan permintaan maaf itu sudah lumrah, kalau kita bilang tersentuh batu pun permintaan maaf. Namun semua tidak habis dengan permintaan maaf saja,” ujar sekda.

Ketergantungan pada pihak swasta, lanjut sekda, mengakibatkan pelayanan PLN menjadi tidak maksimal, karena harus mengikuti pola perusahaan. Dan kondisi itu sudah dirasakan beberapa hari lalu.

Di mana, PT SDIC memutuskan pasokan listrik ke PLN, dengan alasan peningkatan produksi dan adanya gangguan pada mesin pembangkit listrik milik pabrik sehingga daya yang ada cukup untuk kebutuhan produksi perusahaan.

Lihat juga  SLB Panca Kasih Manokwari Wakili Papua Barat di Ajang FLS2N

“Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada aktivitas kantor, rumah tangga, kita merasakan sekali. Pekerjaan tidak berjalan karena tergantung pada listrik. Sebagai konsumen, kita menuntut pelayanan yang terbaik,” kata sekda.

Sekda Makatita menambahkan, PLN lebih menggalakan sosialisasi tentang kondisi kelistrikan kepada konsumennya di daerah ini, selain itu, PLN juga harus segera berbenah diri.

“Kita tidak bisa berlama-lama seperti begini karena semua tergantung listrik. Perekonomian tergantung pada listrik, pemerintahan juga tergantung pada listrik, ibu rumah tangga juga tergantung pada listrik. Pemerintahan sangat terganggu sekali,” tandas Sekda Makatita. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *