MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Praktik prostitusi terselubung di sekitar areal Pasar Sanggeng, ternyata mempunyai sekira 16 ‘penghuni’ atau mereka yang aktif memberikan layanan seks secara komersil kepada para pelanggan yang ‘haus kenikmatan’.
“Jumlah pekerja di tempat prostitusi terselubung tersebut ada 16 orang, usianya semua di atas 30 tahun. Informasi yang kita dapatkan, beberapa diantaranya dikategorikan OAP (orang asli Papua),” kata Kepala Kelurahan Sanggeng, Fredy M. Lalenoh, Jumat (21/6/2019).
Menurut Fredy, pihaknya telah mendapatkan data-data tentang para ‘pekerja’ langsung dari pemilik bangunan atau yang mengelola tempat esek-esek tersebut.
“Informasi yang kami gali dari pengelola, para pekerja sebagian besar adalah orang dari luar, sementara pengelolanya tinggal di situ,“ ujar Fredy sembari mengatakan tempat prostitusi itu ilegal.
Kata Fredy, pihaknya terkejut dengan masih beroperasinya tempat prostitusi itu di wilayah kelurahan Sanggeng. Pasalnya, tempat tersebut sudah pernah dibongkar pada 2018 lalu.
“Kami tidak mengetahui ada lokasi itu, karena yang diketahui tempat prostitusi terselubung ini sudah pernah dibongkar. Terus terang, kelurahan juga terkejut dan kaget dengan temuan ini,” tuturnya.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan RT dan RW di sekitar lokasi itu untuk mengecek lagi daerah sekitar, siapa tahu masih ada indikasi tempat prostitusi terselubung lainnya,” sambung Fredy.
Dengan temuan ini, lanjut Fredy, pihak kelurahan bakal memberdayakan karang taruna, serta warga sekitar untuk ikut menyosialisasikan upaya penyadaran tentang dampak prostitusi, juga mengajak secara aktif untuk memantau aktivitas terselubung tersebut.
“Apakah masih berlanjut ke depan atau benar-benar telah berhenti setelah dibongkar nanti. Harapan kami mudah-mudahan tidak ada lagi. Mungkin kita akan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk memonitoring aktivitas terselubung ini setelah dibongkar,” ujarnya.
Fredy menambahkan, upaya yang akan dilakukan ke depan adalah meningkatkan koordinasi dengan perangkat terkait serta mengintensifkan monitoring ke lapangan guna menyikapi kondisi dan situasi di wilayah kelurahan Sanggeng dari berbagai bentuk praktik prostitusi.
Diketahui, lokasi prostitusi terselubung ini ditemukan pada saat perwakilan DPRD kabupaten Manokwari dan OPD terkait melakukan kunjungan ke pasar dan terminal Sanggeng. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan sidak dengan melibatkan aparat keamanan. (RBM)