MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Seluruh program kegiatan pada empat bidang Dina PUPR Kabupaten Manokwari, yakni Bidang Bina Marga, Tata Ruang, Sumber Daya Air dan Cipta Karya hampir rampung hingga memasuki akhir tahun 2019.
Kepala Dinas PUPR, Marhatigoran Situmorang mengatakan, guna mendukung capaian kinerja perlu ada penambahan dan peningkatan kapasitas SDM ke depannya.
“Kami berharap ada peningkatan skil atau tenaga siap pakai, karena ini meliputi kegiatan teknis. Kami berharap ada penambahan tenaga teknis sehingga tantangan ke depan yang semakin besar bisa terjawab. Perlu ada tenaga skil untuk menjawab tantangan itu,” kata Situmorang, Kamis (19/12/2019).
Kata Situmorang, dalam menjalankan tugas dan fungsi PUPR dalam aplikasinya harus tepat dan terukur. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.
Kabid Bina Marga, Agus Sulistyawan mengatakan, program bina marga sudah meng-cover visi misi bupati Manokwari. Di mana, pembangunan dan peningkatan jalan serta pembangunan jembatan sudah direalisasikan di beberapa titik. Ada di Distrik Manokwari Selatan, Prafi dan Warmare.
“Fokus kami untuk jalan dan jembatan. Untuk progres yang tercapai saat ini, hampir keseluruhan sudah dilaksanakan. Secara realnya , saat ini belum merekon semua semua hasil di lapangan. Data real eksaknya kemungkinan bisa disampaikan awal tahun anggaran,” ujar Agus.
Kabid Tata Ruang, Habsy mengatakan, tahun anggaran 2019 ada dua kegiatan dan dua program. Yakni program penyusunan rencana tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Adapun rencana tata ruang meliputi penyusunan rencana detail tata ruang perkotaan Manokwari sekaligus pemetaan teluk Wosi. Sedangkan program pengendalian pemanfaatan ruang yaitu ada kegiatan pengendalian penataan ruang dalam rangka pengurusan ijin-ijin membangun yang ada di wilayah perkotaan.
“Kami mengeluarkan surat rekomendasi, layak atau tidak sesuai dengan arahan ruang. Sedangkan progres di 2019 ini sudah 100 persen pekerjaannya,” bebernya.
Kabid Sumber Daya Air, Maorikiki Saptario Kawab mengatakan, lima kegiatan bidang sumber daya air, semuanya dibiayai dengan Dana Alokasi Umum (DAU). Meski demikian, lanjutnya, di dalam pelaksanaannya, ada dua kegiatan yang digunakan untuk membayar hutang.
“Artinya kegiatan yang sudah dilaksanakan kemudian realisasi pembayarannya baru di tahun 2019, dan sudah 100 persen. Untuk perencanaan dan pengawasan irigasi di SP 11. Untuk anggaran DAK, ada kegiatan yang dikerjakan yaitu pembangunan saluran pembuangan dan pembangunan pembuangan saluran primer dan pembangunan saluran sekunder,” terangnya.
Kabid Cipta Karya, Agus Irawan menambahkan, tiga seksi bidang cipta karya, yakni Seksi Bangunan Gedung Negara, Seksi Bangunan Gedung dan Seksi Pertamanan dan pemakaman.
“Di anggaran perubahan ini ada kegiatan rehab eks kantor bupati. Hingga akhir tahun ini progresnya sudah hampir rampung. Ditargetkan 6 Januari 2020 sudah harus sudah selesai,” tutupnya. (ARF)
