Pembangunan Lapangan Tenis Tahap Dua Telan Rp5,5 Miliar, DPRD Manokwari: Tahap Pertama?

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga kembali menggelontorkan anggaran senilai Rp5,549 miliar lebih melalui APBD Tahun Anggaran 2020, anggaran ini untuk pembangunan lanjutan lapangan tenis tahap dua.

Diketahui, pembangunan lapangan tenis tahap satu sudah dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun anggaran 2019 dengan nilai berkisar Rp1,389 miliar lebih. Adapun peruntukkan anggaran ini untuk pekerjaan land clearing dan pembangunan talud. Lokasi lapangan tenis berada di antara perkantoran bupati dan DPRD.

“Tahap satu itu adalah perencanaan, ada anggaran senilai Rp1,8 miliar untuk land clearing. Tapi gagal lelang. Sekarang ini lanjut ke tahap dua. Tahap dua ini juga belum tuntas juga

Keseluruhan total anggaran pembangunannya sekira Rp9 miliar tetapi baru direalisasikan 5,5 miliar rupiah. Ada tahap selanjutnya lagi sampai tuntas,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda, dan Olahraga I Gede Wiradana Kamis (30/7/2020).

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manokwari, I Gede Wiradana
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manokwari, I Gede Wiradana. Foto : ARF

Informasi yang dihimpun papuakita.com tercatat lelang proyek pembangunan lapangan tenis tahap dua tersebut telah ditutup pada 24 Juli lalu. Saat ini memasuki masa sanggah hingga 4 Agustus 2020.

Sebanyak 27 perserta telah mengikuti proses tender proyek dengan total pagu sebesar Rp7.039 miliar lebih. Awalnya total anggaran pembangunan lapangan tenis ini diestimasi senilai Rp7,709 miliar lebih.

Menyoal proses pembangunan tahap satu yang gagal lelang, Wiradana tak memberikan jawaban terperinci. Dirinya hanya menjawab pembangunan fisik lapangan tenis tahap dua yang berlokasi di daerah Sowi Gunung, ini ditarget bisa rampung 50 persen.

“Targetnya tahun depan itu sudah selesai. Bisa digunakan. Untuk tahap satu itu anggarannya Rp1,8 miliar. Itu untuk pematangan lahan, tapi gagal lelang jadi dilanjutkan ke tahap sekarang ini. Anggarannya Rp1,8 miliar itu dikembalikan. Sesuai dengan perencanaan, anggaran yang dibutuhkan sekira 9 miliar rupiah,” ujarnya.

Lihat juga  Minus Norman, Yustus dan Bons Disahkan sebagai Pimpinan Definitif DPRD Manokwari

Proyek pembangunan lapangan tenis ini mendapat sorontan DPRD kabupaten Manokwari. Pemerintah daerah dinilai kurang peka dengan kondisi daerah yang sangat membutuhkan anggaran untuk penanganan pademi Covid-19, terlebih proses pembangunan tahap pertama tidak terealsiasi.

“Sejak awal pada saat sidang APBD Perubahan 2019, saya yang menolak pembangunan lapangan tenis. Ternyata apa yang saya katakan itu betul bahwa sampai dengan 2019 realisasi tahap satu tidak terlaksana, kok sekarang bisa muncul pembangunan tahap dua. Tahap satu tidak terealisasi, kenapa bisa ada tahap dua?,” kata Wakil Ketua DPRD Norman Tambunan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manokwari Norman Tambunan. Foto : ARF

Alokasi anggaran pembangunan lapangan tenis, menurut Norman Tambunan, awalnya diusulkan dalam pembahasan RAPBD 2020 senilai Rp7,709 miliar. Akan tetapi muncul Rp5,5 miliar lebih karena ada pemangkasan anggaran senilai kurang lebih Rp2,2 miliar.

“Kita pikir pembangunan lapangan tenis itu sudah tidak akan dilaksanakan. Apalagi di masa pandemi seperti begini banyak anggaran yang dipangkas untuk penanganan Covid-19, kok pembangunan lapangan tenis ini masih tetap dijalankan

Apa pentingnya lapangan untuk sekarang ini, anggaran itu lebih bagus dialihkan untuk bantuan internet untuk bantu belajar online. Atau bantu biaya pendaftaran siswa baru. Sampai sekarang masih banyak orang tua yang berteriak soal pembayaran pendaftaran siswa,” tukasnya.

Norman Tambunan menambahkan, informasi pembangunan lapangan tenis tahap satu sempat diinformasikan berlokasi di GOR Sanggeng. Sementara tahap dua, sudah berlokasi di daerah Sowi Gunung.

“Cobalah pemerintah daerah berpikir soal bagaimana kebijakan untuk membantu rakyat. Jangan sampai ada anak-anak yang tidak bisa terakomodir atau putus sekolah hanya masalah uang pendaftaran. Terus pentingnya pembangunan lapangan tenis ini untuk rakyat apa. Hati-hati dengan prosesnya ini berpotensi jadi temuan,” tutupnya.

Lihat juga  Tutup grasstrack open championship, Paulus Waterpauw puji bakat dan nyali anak muda

Sebelumnya, Kepala Bappeda Tajuddin menjelaskan, pembangunan lapangan tenis dimaksud adalah kegiatan lanjutan, pemda telah menganggarkan di tahun 2019. Sehingga diusulkan kembali di dalam RAPBD tahun anggaran 2020.

Pembangunan lapangan tenis diperkirakan menelan anggaran senilai Rp7,7 miliar lebih. Alokasi anggaran pembangunan lapangan tenis tahap satu mencapai Rp1,389 miliar. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *