Elemen Masyarakat, TNI dan Polri Deklarasi Cinta Damai dan Tolak Anarkisme di Papua Barat

MANOKWARI, PAPUAKITA.comElemen masyarakat yang terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda, serta TNI dan Polri deklarasikan bersama cinta damai dan tolak segala bentuk anarkisme di Wilayah Papua Barat. Kegiatan dipusatkan di Covention Hall, Mapolda Papua Barat, Sabtu (17/10/2020).

Deklarasi yang dilakukan, ini dilatarbelakangi aksi demonstrasi yang berujung anarkis dan tindakan vandalisme yang dipicu rasa kekecewaan masyarakat terhadap pengesahan Undang Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker). Polda Papua Barat menginisasi kegiatan dimaksud.

Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Tornagogo Sihombing mengatakan, segala bentuk penolakan maupun aspirasi dapat didengar dengan cara yang baik, tanpa harus melakukan perusakan dan perpecahan.

“Kita ingin semua permasalahan diselesaikan dengan baik tanpa perlu melakukan anarkisme dan vandalisme. Ada cara-cara yang harus ditempuh. Terbukti, di beberapa daerah aksi ini banyak ditunggangi oleh oknum yang menginginkan kerusakan,”  ujar Kapolda.

Polda Papua Barat, sesuai instruksi Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis, untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat, bahwa anarkisme dan vandalisme hanya memberikan kerugian.

Kepala Staf Kodam XVIII Kasuari, Brigjen TNI Ferry Zein mengingatkan, Manokwari dan beberapa daerah lain punya pengalaman buruk, yakni aksi demonstrasi tanggal 19 Agustus 2019 lalu. Dirinya mengatakan, aksi tersebut, tentu tidak ingin diulangi.

“Aksi anarkis dan vandalisme, seperti 19 Agustus 2019 menjadi bukti bahwa hanya kerugian yang kita dapatkan. Kita mencegah hal ini. Apa lagi kita dihadapkan dengan pemilukada yang sebentar lagi kita lakukan di 9 daerah diPapua Barat,” ujarnya.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengingatkan, Manokwari dan Tanah Papua, adalah tanah yang diberkahi. Sehingga yang hidup di tanah ini juga seharusnya bisa menjadi berkah bagi orang lain.

Lihat juga  KI Pusat Sidang Kasus Sengketa Informasi di Papua Barat

“Kita sudah dengan keterbukaan dan ingin maju menerima semua orang, untuk ada dan bersama di atas tanah ini. Kalau kita renungkan doa sulung saat Ottow dan Geisler tiba di Manokwari secara baik, saya yakin tidak ada niat lagi untuk berbuat jahat,” ucap pesan gubernur

Dalam kesempatan yang sama, Empat (4 ) butir deklarasi cinta damai dibaca secara bersama oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Berikut butir deklarasi cinta damai :

Pertama, selalu cinta damai terhadap sesama warga, suku serta agama apapun diwilayah NKRI dan saling menghargai serta menghormati kepada siapa saja yang berada di provinsi Papua Barat.

Kedua, Menolak adanya pergerakan massa atau unjuk rasa yang berujung pada perpecahan, pengerusakan, penjarahan, kekerasan dan juga aksi anarkisme.

Ketiga, Siap menjaga persatuan, kerukunan dan mempererat tali persaudaraan sesama anak bangsa. Keempat, Kami siap menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah provinsi Papua Barat. (TRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *