Isu Sosial Politik Jadi Bahan Diskusi Pemprov PB dengan Kedubes Australia

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Isu sosial-politik menjadi perhatian Kepala Bagian Bidang Politik dan Komuniasi Strategis kedutaan besar Austraslia, DR. David Lan Stewart Peeblec, saat melakukan lawatan ke Provinsi Papua Barat, Kamis (13/6/2019). Dalam kunjungan ini, David didampingi salah seorang staf kedutaan, Rifa Fatharan.

“Kunjungan perwakilan dari kedutaan besar Australia intinya, mereka ingin mengetahui tentang situasi sosial-politik pasca-pemilu di provinsi Papua Barat terutama menyangkut pilpres maupun pileg,” kata Asisten Bidang Pemerintahan Setda provinsi Papua Barat, Musa Kamudi usai menggelar pertemuan dengan perwakilan kedubes tersebut.

Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua Barat, Musa Kamudi. Foto : RBM

Pertemuan antara David dan Musa Kamudi digelar secara tertutup di ruang kerja asisten bidang pemerintahan. Menurut Musa Kamudi, penyampaian kepada perwakilan dari negeri Kanguru itu, bahwa seluruh proses pilpres maupun pileg berjalan dengan lancar.

“Saya sampaikan bahwa dalam pelaksanaan itu memang ada euforia dan ketidakpuasan dari caleg terutama yang tidak puas yang notabene adalah caleg OAP (orang asli Papua). Tetapi ini mekanisme demokrasi, jika keberatan bisa ditempuh melalui jalur-jalur yang ada. Juga memang belum ada regulasi tentang caleg OAP,” ujarnya.

Sejumlah isu, seperti kebijakan otonomi khusus terkait prosentase pembangian antara provinsi dan kabupaten/kota, koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, juga antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus, juga menjadi bahan diskusi.

“Mereka menanyakan juga soal potensi SDA dan pemanfaatannya untuk pariwisata dan komitmen pemerintah provinsi terkait kebijakan konservasi,” ungkap Musa Kamudi.

Terpisah, David mengakui kunjungannya ke provinsi Papua Barat adalah yang pertama kali. Ia mengatakan, kehadirannya dalam rangka menggali informasi soal potensi apa saja yang ada di provinsi Papua Barat, yang bisa dikembangkan demi kemajuan daerah ini ke depan.

Lihat juga  186 ASN Papua Barat Terima Penghargaan di HUT Korpri ke 49

“Salah satu yang didiskusikan adalah program KOMPAK, salah satu wujud kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Australia. Kami berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan karena penting sekali untuk pembangunan di Papua Barat,” jelasnya.

Disinggung soal isu sosial-politik serta budaya, seperti apa yang didiskusikan, David melanjutkan, diskusinya secara umum saja, sama halnya ketika melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Indonesia.

“Hanya sedikit saja untuk mengetahui budaya di sini (Papua Barat),” singkat David.

Selain melakukan pertemuan dengan pemerintah provinsi, lawatan perwakilan kedubes Australia ini, juga akan bertemu dengan pemuka agama, pemerhati lingkungan.

“Kami juga akan melakukan reuni dengan para alumni Australia yang telah kembali ke Papua Barat. Ini kesempatan untuk bertukarpikiran soal apa saja manfaat yang sudah didapatkan selama studi dan yang sudah terapkan sesuai dibidang masing-masing,” pungkasnya. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *