MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Momentum 79 Tahun Republik Indonesia (RI) Merdeka, tepat Tanggal 17 Agustus 2024, telah banyak memberikan sentuhan perubahan di berbagai aspek kehidupan.
Sentuhan perubahan itu, juga dirasakan hingga ke Tanah Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat. Demikian Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor, memaknai 79 tahun Indonesia Merdeka.
“Atas nama pribadi dan lembaga saya harapkan semua elemen masyarakat di Wilayah Provinsi Papua Barat secara bersama merayakan kemerdekaan ini dengan bersama menjaga keamanan,” ungkap Orgenes Wonggor, Kamis (15/8/2024)
Kata Owor—sapaan akrabnya—harus mengakui dan menyampaikan yang benar bahwa sekian puluh tahun Papua berintegrasi ke Indonesia telah banyak hal yang berubah, baik dibidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur telah dirasakan.
Meski banyak perubahan yang terjadi seiring derap pembangunan yang sudah berjalan lebih dari setengah abad. Owor menegaskan, pemerintah masih memiliki banyak tugas untuk meningkatkan pelayanan demi pembangunan daerah dan Orang Asli Papua.
“Kita harus mengakui itu, tidak boleh menyampaikan hal-hal buruk saja untuk membangun opini di masyarakat. Harus disampaikan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di Tanah Papua terlebih khusus di Papua Barat,” ujarnya.
Dalam perspektifnya terhadap kelompok-kelompok anti pemerintah yang sering menggaungkan suara protes tentang kegagalan pemerintah. Owor menilainya sebagai sebuah keniscayaan dalam berbangsa dan bernegera.
Cita-cita kemerdekaan
Owor menyatakan, tidak semua suara protes adalah sebuah kebenaran atas pembenaran aksi atau tindakan-tindakan provokatif yang mengarah pada kenyamanan dan keamanan kehidupan sosial bermasyarakat menjadi terganggu.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di daerah ini, untuk bergandeng tangan membangun daerah ini dalam rangka memujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa.
“Isu-isu yang membicarakan soal ideologi itu, saya kira waktu sudah berlalu. Kita harus bersama dan bergandeng tangan untuk melihat kemajuan daerah, bangsa, dan negara ini ke depan
Saya mengajak semua elemen yang ada di Papua Barat, Manokwari. Mari, sama-sama jaga kamtibmas dalam menyambut 79 tahun kemerdekaan ini,” ucapnya.
Kemerdekaan di era Otonomi khusus, lanjut Owor, banyak peluang dan kesempatan yang tersedia untuk pemerintah daerah dan juga orang asli Papua.
Peluang dan kesempatan yang ada itu, haruslah memberikan dampak positif dalam kehidupan. Tidak berlalu begitu saja tanpa merasakan hal baik dari perubahan-perubahan dalam pembangunan saat ini.
Generasi muda Papua saat ini, sudah banyak berkiprah di dunia politik, dunia usaha, birokrasi. Bahkan, peluang di dunia usaha sangat terbuka hari ini. Tinggal berpikir bagus soal memanfaatkan peluang untuk pengembangan diri.
Tidak mudah terprovokasi dengan menjadi hal penting. Melihat isu-isu yang ada dengan bijaksana, mencermati kebenarannya adalah cara agar tidak terjebak dalam pergaulan yang salah.
“Contohnya, mahasiswa yang datang ke Manokwari untuk kuliah, lalu terlibat kegiatan yang tidak jelas bahkan mengarah ke tindakan makar, itu pendidikannya pasti terbengkalai. Orang tua korban, masa depan kita korban.
Adik-adik yang datang dan dikirim oleh orang tua ke Manokwari ini untuk kuliah. Bukan untuk ikut demo atau hal lain. Jangan sampai menyesal ke depan,” kata Owor berpesan.
Dalam kesempatan yang sama, Owor juga mengingatkan, aparat kepolisian mesti mengedepankan sikap humanis dan profesionalisme dalam menyikapi aktivitas atau aksi penyampaian pendapat yang ada di daerah ini.
“Situasi seperti begini, kita harapkan pihak keamanan lebih menahan diri dengan pendekatan-pendekatan persuasif supaya situasi kamtibmas lebih terkendali dalam menuju perayaan kemerdekaan 79 tahun dengan penuh persaudaraan dan kasih sayang,” tutupnya. (PK-01)