Yusuf: Kehadiran Kejati Papua Barat, Komitmen Kaderkan Putra Asli Papua

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kehadiran institusi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat tidak sekadar mengemban misi dibidang supremasi hukum. Sejalan dengan semangat Otonomi khusus (Otsus), korps adhyaksa dibawah kepemimpinan Yusuf, SH, MH, ini berkomitmen mengaderkan putra-putri asli Papua. Untuk bisa menduduki jabatan strategis.

“15 pejabat yang ditunjuk ini adalah yang terbaik di berbagai daerah, dengan maksud untuk mempercepat pembinaan terhadap putra-putri asli Papua di Jajaran adhyaksa. Sesuai permintaan pak gubernur, maka dalam 5 tahun saya akan menghasilkan putra-putri Papua yang bisa menggantikan posisi saya,” ujar Yusuf usai melantik Wakajati, Asisten, dan Koordinator di lingkungannya.

Semangat Yusuf ini sejalan dengan keinginan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Dikabarkan, gubernur sempat mengirimkan surat yang ditujukan ke Jaksa Agung yang berisikan permintaan pengisian putra daerah menjadi pimpinan di dalam tubuh Kejaksaan Tinggi Papua Barat yang baru dibentuk.

Dalam kesempatan yang sama, Yusuf juga menyampaikan terima kasih kepada gubernur atas dukungan hingga terbentuknya Kejati di Papua Barat, serta mempercayakan dirinya yang bukan orang asli Papua untuk dipercayakan dapat memimpin Kejati Papua Barat.

“Jika bukan atas persetujuan gubernur tentu saya tidak bisa ditunjuk menjadi Kajati Papua Barat. Saya tahu harapan besar beliau yang menginginkan putra asli Papua namun dalam pelaksanaannya belum didapati,” ujarnya.

Gubernur Dominggus Mandacan mengungkapkan, sudah lama merindukan kehadiran Kejati di Papua Barat. Dengan kehadirannya, saat ini maka kata gubernur semakin lengkaplah jajaran Forkopimda di Papua Barat.

“Kehadiran Kejati Papua Barat ini berkat doa kita semua. Sekarang lengkaplah sudah jajaran forkopimda di Papua Barat dengan kehadiran Kajati dan jajarannya. Pelayanan hukum dapat lebih dekat dengan kehadiran mereka,” ucap Dominggus Mandacan.

Lihat juga  Sembilan ASN Pemprov Papua Barat Akan Diberhentikan secara Tidak Hormat

Orang nomor satu di Papua Barat, itu juga masih berharap besar agar putra-putri asli Papua Barat dapat berprestasi dan menjadi pimpinan di daerahnya sendiri.
Yusuf menambahkan, SDM yang ditempatkan di Kajati Papua Barat memiliki pengalaman di atas 20 tahun pengabdian. (TRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *