MANOKWARI, PAPUAKITA.com— Penyampaian aspirasi mesti dilakukan dengan tetap mengikuti koridor aturan, jangan dicederai dengan tindak tindakan-tindakan anarkis. Jika ini terjadi maka akan berhadapan dengan hukum, juga menjadi kerugian yang harus ditanggung sendiri oleh masyarakat.
“Demonstrasi anarkis itu stop sudah. Kita sendiri yang bikin, kita juga yang menanggung rugi. Kalau hancur kita mau suruh siapa ganti? Masyarakat harus menyadari bahwa semua aset yang ada di Manokwari itu adalah milik kita. Kalau kita rusaki harus keluar uang dan waktu untuk membangunnya kembali,” kata anggota DPRD Kabupaten Manokwari, Adrianus Salasa Mansim, Senin (3/8/2020).
Adrianus Mansim mengatakan, ruas-ruas jalan dan bangunan-bangunan yang berada di sekitar lokasi demonstrasi nyaris tak luput dari amukkan demostran. Dirinya menyatakan, penyampaian aspirasi atau pendapat yang tidak mengikuti aturan main selalu menimbulkan kerugian.
“Kita harus berusaha untuk menunjang kehidupan, tidak mesti harus jadi PNS. Tidak semua bisa lolos jadi PNS. Jika ditakdirkan menjadi PNS, itu adalah kemurahan Tuhan, rezeki kita. Harus disadari bahwa yang dibutuhkan pemerintah apakah sudah dipenuhi oleh kita,” ujarnya.
Mencermati dinamika sosial yang bergejolak akhir-akhir ini, Adrianus Mansim mengingatkan, pemerintah daerah agar peka membaca setiap fenomena yang mungkin muncul akibat kebijakan di daerah.
Di sisi lain, lanjut Adrianus Mansim, upaya pemerintah untuk menjamin pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya untuk orang asli Papua belum optimal.
“Wajar jika masyarakat resah atau marah. Masalah CPNS ini harus jadi bahan evaluasi. Maksimalkan potensi lapangan pekerjaan yang ada di daerah ini, lapangan kerja itu bukan CPNS saja. Sektor pertanian, perikanan, dan sektor lain masih potensial digarap. Ini harus jadi solusi untuk menjawab tuntutan kesejahteraan,” tukasnya.
Adrianus Mansim menambahkan, satu hal terpenting bagi seorang untuk mencari kehidupan atau pekerjaan adalah restu orang tua, terutama restu seorang ibu. Untuk itu, patutlah berbakti kepada orang tua.
“Kita sudah berbakti kepada mama atau masih suka membantah? Restu orang tua adalah berkah untuk kita. Saya juga minta kepada adik-adik ku yang mengikuti seleksi CPNS perlu mempersiapkan diri dengan baik. Tidak cukup dengan bermodal ijazah saja. Tingkatkan ketrampilan diri,” pungkasnya. (ARF)