Wonggor tunaikan janji politik kepada masyarakat Kampung Amber

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor menetapi janji politik kepada konstituennya, di Kampung Amber yaitu, berupa pembangunan ruas jalan yang menghubungkan kampung Merpioba-kampung lama Amber di Distrik Warmare.

Kata Wonggor, pembangunan jalan adalah salah satu aspriasi yang disampaikan oleh masyarakat pada saat reses di kampung Asarbey dan Amber.

“Pertama minta tolong usahakan gereja, dan kedua tolong usahakan jalan tembus sampai ke kampung lama (Amber). Kami berjuang di DPRPB tahun 2022, kita dorong gereja terakomodir. Tinggal jalan ini kita usul dan akhirnya bisa terjawab tahun ini,” kata Wonggor.

Pernyataan Wonggor ini disampaikan saat menghadiri acara potong pita dan prosesi adat pembukaan ruas jalan-Merpioba-Amber, Rabu (21/6/2023). Dalam kesempatan yang sama hadir pula anggota DPRPB Jerkius Saiba.

Wonggor mengihsakan upaya dalam mendorong aspirasi pembangunan ruas jalan tersebut ditempuh melalui perjuangan yang cukup panjang. Bahkan, sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten Manokwari di masa Bupati Bastian Salabay.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh proses dan pekerjaan ruas jalan ke kampung lama Amber, harus mendapat dukungan peunuh masyarakat. Tidak boleh ada tindakan-tindakan yang justru akan menghambat pekerjaan.

“Saya kasih contoh saat kita buka ruas jalan di Indabri. Pada saat sudah mulai berjalan, ada beberapa kali pemalangan. Kita sudah sibuk urus kiri-kanan untuk jalan ini. Tapi masih ada yang masih palang, kita capek. Jadi saya berharap pengalaman ini tidak boleh ada di sini,” tegas Wonggor.

Wonggor mengungkapkan rasa syukur dan bangga, karena perjuangan bersama masyarakat telah membuahkan hasil dengan dibukanya ruas jalan dari kampung Merpioba menuju kampung lama Amber.

“Tadinya jalan kaki pikul barang-barang, sekarang sudah bisa naik mobil. Kalau orang Mokwam bisa naik mobil, Kwau juga bisa, orang Amber juga harus bisa,” ujar Wonggor.

Lihat juga  DPR Papua Barat hanya ‘tukang’ ketuk palu

Dukungan pemilik ulayat

Wonggor meminta pemilik ulaya harus bersama dan saling mendukung untuk mengawal pembangunan jalan biar lancar tanpa hambatan. Karena dalam anggaran pekerjaan jalan, pemerintah tidak siapkan untuk ganti rugi.

Dukungan masyarakat itu harus diberikan sama seperti dirinya memperjuangkan aspirasi jalan ini ke pemerintah provinsi. Ia mengatakan, perjuangan bahkan harus ditempuh hingga ke luar Manokwari.

“Tidak ada anggaran itu, maka satu rupiahpun jangan kurang dari jalan, kalau kurang maka volume akan dikurangi,” ujarnya.

Dijelaskan, pembangunan ruas jalan ini telah melalui sebuah perencanaan. Semua dokumen aspirasi yang diterima sudah ditindaklanjuti berdasarkan pertemuan masyarakat sebanyak tiga kali

“Pertemuan tersebut untuk menampung aspirasi supaya bisa ditindaklanjuti. Kalau ada reaksi segera muncul, jalan sudah buka tidak boleh ada reaksi. Kepala kampung sudah hadir hari ini mewakili pemilik ulayat, ini kami senang,” paparnya.

Wonggor juga berharap, dukungan masyarakat berupa material yang dibutuhkan. Seperti pasir, kebutuhan ini harus diatur baik oleh para pemilik ulayat dan kontraktor yang mengerjakan ruas jalan.

“Bicara baik-baik, lihat tempat yang mana bisa diambil biar tidak ada masalah,” tutupnya.

Jerkius Saiba menyampaikan, komitmen mendukung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, seperti pembukaan ruas jalan. Ia juga berhaarap jangan ada hambatan dalam proses pengerjaan ruas jalan di kampung Amber.

Perjuangkan aspirasi ini dilakukan sungguh-sungguh, sehingga aspirasi bisa dijawab di beberapa tempat. Ini sebagai bentuk tanggung jawab dan menepati janjikan politik.

“Usulan mesti disampaikan agar bisa diperjuangkan. Saya harapkan jaga jalan yang akan dibangun ini,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kampung Mokwam, Melvin Tibiai yang juga mewakili pimilik ulayat mengucapkan terima kasih karena sudah memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Lihat juga  DPR Papua Barat tetapkan puluhan Propemperda Tahun 2023

Lihat juga : Orgenes Wonggor: Aspirasi pemekaran Pegunungan Meyah diterima Kementerian Dalam Negeri

“Masyarakat Amber dan Asarbey punya hasil kebun, kayu bakar itu kalaui mau dibawa ke kampung induk harus jalan kaki melewati jalanan yang sulit dan cukup jauh,” katanya.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan apirasi masyarakat yang berkaitan dengan pekerjaan ruas jalan ini dilakukan sampai dengan pengaspalan. Masyarakat juga meminta dibangunkan sarana air bersih, serta perlunya menyiagakan alat berat di di titik-titik rawan longsor terutama pada saat proses pekerjaan sedang berlangsung. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *