MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Bencana longsor yang terjadi di Distrik Minyambouw, Pegunungan Arfak, Ahad (26/5/2024) menelan korban jiwa sedikitnya 5 orang, dan kerugian materil.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Arfak, Kompol Isaac Koko Hosio mengonfirmasi, bencana longsor terjadi di lokasi Kampung Persiapan Piyedip Kampung Induk Meteide sekira pukul 11.00 WIT.
“Tanah longsor mengakibatkan 5 korban jiwa, kerugian materil berupa 6 unit rumah warga kampung Meteide rusak parah tertimbun longsoran. Juga ruas jalan aspal kurang lebih sepanjang 250 meter rusak parah,” ungkap Hosio.
Hosio menambahkan, bencana longsor juga mengakibatkan akses jalan dari Manokwari menuju kabupaten Pegaf menjadi lumpuh.
Berikut korban selamat, Jemson Dowansiba (24), korban mengalami patah pada kaki sebelah kanan, dan berhasil dievakuasi.
Adapun korban meninggal dunia, yakni 2 bocah. Masing-masing Kelvin Dowansiba (4) dan Elisa Dowansiba(2), keduanya telah dievakuasi.
“Yunus Ininge dan Desi Ininge, hingga kini kondisi korban belum ditemukan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Barat Derek Ampnir menjelaskan, laporan bencana diterima sekira pukul 13.00 WIT. Kemudian berkoordinasi dengan Basarnas dan pihak terkait, sehingga tim SAR baru bisa tiba di lokasi bencana setelah menempuh perjalanan sekira 1 jam.
“Penyelamatan dan evakuasi terhadap korban korban selamat dan korban meninggal sudah dilakukan. Masih ada 2 korban yang belum dievakuasi,” ujar Ampnir.
Menurutnya, upaya evakuasi korban belum dapat dilakukan, karena masih menunggu alat berat dari Pemda Pegaf. Ia mengatakan, Sekda kabupaten Pegaf bersama BPBD setempat sudah berada di lokasi bencana.
“Pak sekda dan kepala BPBD kami sudah ada di sana. Alat berat sudah kami koordinasikan, kalau sudah ada di lokasi berarti evakuasi dan penyelamatan bisa efektif. Tinggal kendala faktor alam, yakni longsor masih bergerak dan alat berat,” ujar Ampnir. (PK-01)
