MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) adalah satu-satunya daerah di wilayah Provinsi Papua Barat yang masih berada dalam zona hijau peta penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Kondisi geografi di Pegaf itu sudah diketahui seperti apa. Masyarakatnya itu jarang bertemu, mungkin ini juga salah satu faktor sehingga sampai hari ini Pegaf masih berada dalam zona hijau,” kata Ketua DPR Papua Barat Origenes Wonggor, Senin (30/11/2020).
Meski demikian, kata Origenes Wonggor, status hijau itu perlu dipastikan kembali. Soal apakah benar-benar hijau karena belum ada kasus. Atau hijau karena kasus yang belum terdeteksi saja.
Sepintas, jika dilihat kondisi geografis kabupaten Pegaf dengan kontur bergunung-gunung, jarak satu kampung dengan kampung lainnya relatif berjauhan serta jarang ada kegiatan yang menghimpun massa atau menciptakan kerumanan. Bisa saja Pegaf memang masih bebas dari kontaminasi virus covid ini.
“Wilayah pegaf ini cenderung lebih dekat ke kabupaten Manokwari, mobilisasi arus manusia dan barang dari Manokwari ke Pegaf dan sebaliknya cukup tinggi. Walaupun situasi dan kondisi Pegaf yang sedemikian rupa, harus ada upaya pemeriksaan sampel untuk memastikan kebenaran status hijau,” ucap Origenes Wonggor.
Pemeriksaan sampel, lanjut putra asli Pegaf ini, perlu dilakukan oleh Satgas Covid-19 di daerah tersebut dengan didukung oleh tim satgas provinsi Papua Barat. Sehingga, pemeriksaan sampel bisa dimaksimalkan di sejumlah titik yang memang dipandang perlu dilakukan pemeriksaan.
“Pola hidup masyarakat itu kental sekali. Jika di wilayah lain itu ada saling pertemuan, komunikasi yang intens lebih tinggi. Di wilayah Pegaf itu hanya pada momentum tertentu saja baru ada pertemuan besar. Harus ada antisipasi, jangan sampai kita katakan status hijau tetapi justru sudah ada kasus dan tidak terdeteksi,” tambah Origenes Wonggor. (ARF)