Guru Honor di SMA dan SMK di Papua Barat Membludak, Pembayaran Gaji Molor

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Pembayaran gaji guru honorer di SMA dan SMAK di Provinsi Papua Barat molor dari jadwalnya, akibatnya selama 4 bulan (Oktober 2018 – Januari 2019), para guru tersebut belum menerima gaji.

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagakerjaan Kependidikan dan Penyelenggara Tugas Perbantuan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Sudjanti Kamat mengatakan, pembayaran gaji yang dianggaran pada tahun 2018 sebanyak 1.450 guru. Jumlah tersebut sesuai data tahun sebelumnya.

Sudjanti Kamat
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagakerjaan Kependidikan dan Penyelenggara Tugas Perbantuan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Sudjanti Kamat . Foto : RBM

“Terjadi peningkatan jumlah guru honorer pada pertengahan tahun. Pada Maret 2018 data dari sekolah sudah membengkak jumlah guru honor menjadi1.873 orang. Akibatnya tahun terakhir tidak bisa dibayarkan karena kekurangan anggaran untuk sekitar 400 an orang,” jelasnya Sudjanti melalui keterangan tertulis, Kamis (14/2/2019).

Rencananya, pembayaran gaji guru honorer pada triwulan terkahir 2018, direncanakan akan dibayarkan tahun 2019, ini dengan menggabungkan anggaran sebelumnya yang mengakomodir untuk 1.450 orang.

“Jadi kami masih menunggu SPD (surat perintah dibayar) dari keuangan, untuk proses pencairan gaji honorer bulan Oktober sampai Desember. Setelah itu baru Januari sampai dengan Maret dan seterusnya,” ujarnya.

Peningkatan jumlah guru honorer SMA dan SMK di Papua Barat, lanjut Sudjanti, disinyalir telah dimanipulasi oleh beberapa sekolah. Dugaan itu berdasarkan laporan yang diperoleh dinas dari kepala distrik dan kepala kampung.

“Ada laporan dari beberapa kepala distrik dan kepala kampung bahwa ada kepsek (kepala sekolah) yang kasih masuk guru honor asal-asalan. Seperti, ada TKBM yang dikasih masuk jadi guru honor, ada juga kasih masuk keluarganya yang hanya tamatan SMP,” tukas Sudjanti.

Sudjanti menambahkan, pihak dinas akan melakukan peninjauan ke lapangan, untuk memastikan keberadaan dan data penambahan guru honorer di sekolah-sekolah yang dicurigai. “Jika kedapatan, dinas akan melakukan tindakan tegas,” pungkasnya. (MR3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *