MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Alokasi Bantuan Pendidikan bagi mahasiswa asal kabupaten Manokwari yang menempuh studi di 13 kota di Indonesia, melalui APBD tahun anggaran 2020 dialokasikan senilai Rp7,112.500.000. Bantuan ini akan disalurkan kepada sebanyak 1.378 orang.
Nomimal alokasi bantuan pendidikan ini terkuak saat penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari dengan PT Pos Indonesia Cabang Manokwari, berlangsung di ruang kerja Plt. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, Kamis (11/6/2020).

“Total anggaran yang disediakan sekirra Rp7 miliar sekian, akan kami proses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang sudah ditetapkan. Artinya, penerima bantuan pendidikan ini harus memenuhi semua persyarakat sehingga penyaluran bantuan pendidikan mencapai sasaran,” kata Kepala BPKAD, Ensemi Stevy Mosso usai mengikuti penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Mekanisme penyaluran bantuan pendidikan serupa di tahun-tahun sebelumnya dilakukan secara tunia, ini dilakukan dengan mengantarkan langsung uang secara tunai ke kota studi. Menurut Mosso, mekanisme penyaluran tersebut tidak optimal dan menimbulkan persoalan.
“Pemerintah kabupaten Manokwari mengubah mekanisme penyalurannya melalui PT Pos. Penyalurannya sudah dilakukan beberapa tahun. Puji Tuhan penyalurannya tepat sasaran. Artinya, lewat PT Pos sejumlah persyaratan yang wajib sudah dipenuhi sehingga dapat disalurkan,” ujarnya.
Pagu bantuan pendidikan tiap tahun jumlahnya berbeda, lanjut Mosso, nilainya disesuaikan dengan permohonan atau proposal yang diterima pemerintah daerah.
“Kadang meningkat, kadang menurun disesuaikan dengan kebutuhan,” jelasnya.
Bendahara Hibah BPKAD Lepinus Indou menambahkan, besaran bantuan pendidikan yang diterima sesuai dengan jenjang pendidikan mahasiswa. Dan bantuan tersebut telah berjalan sejak 2015.
“Sebelumnya bantuan disalurkan melalui ketua ikatan mahasiswa dan disitu banyak manipulasi data sehingga mahasiswa banyak yang tidak dapat. Penyaluran ini tepat sekali dan tidak ada komplain sampai saat ini. Tahun-tahun sebelumnya itu banyak yang tidak dapat dan palang kantor,” ujar dia.
”Sebanyak 1.378 mahasiswa ini tersebar di 13 kota studi, yaitu Manokwari, Sorong, Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Jakarta, Bali dan beberapa kota studi lainnya,” sambung Lepinus.
Lepinus menambahkan, pagu bantuan pendidikan bagi mahasiswa tahun 2020 nilainya berkurang. Hal itu dikarenakan sebagian dana APBD dihibahkan untuk penyelenggaraan Pilkada.
“Tahun lalu angkanya tidak mengalami perubahan, untuk jenjang D3 bantuan Rp3 juta, S1 nilainya Rp juta terus S2 dan S3 itu Rp10 juta, tetapi ada juga yang sampai 15 juta
Tapi tahun ini angkanya menurun, D3 Rp2,5 juta, S1 Rp5 juta, S2 dan S3 Rp7 juta. Data penerima telah melalui proses verifikasi administrasi dan faktual. Proses ini dilakukan oleh kantor Pos,” tutupnya. (ARF)