MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Insan Mulia Manokwari, tuntas mengadakan kegiatan visitasi akreditasi tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari (3-4) Agustus, dilakukan secara daring melalui zoom meeting.
Kepala Sekolah SMAIT Siti Fatimah mengatakan, visitasi akreditasi ini merupakan bagian panjang dari proses akreditasi yang dimulai dari pemberitahuan secara resmi oleh BANS/M Provinsi Papua Barat. Kemudian sosialisasi kepada sekolah yang mendapat kesempatan akreditasi tahun ini termasuk SMAIT Insan Mulia.
“Setelah itu kami tindak lanjuti dengan pembentukkan panitia akreditasi dan mengonsolidasikan hal ini ke semua lini, seperti yayasan tempat kami bernaung, serta warga sekolah meliputi guru, komite, orang tua, pengawas serta siswa kami,” jelas Fatimah melalui keterangan tertulis yang diterima papuakita.com, Rabu (4/8/2021) malam.
Fatimah kemudian menjelaskan lagi, proses akreditasi masih dilanjutkan dengan masuk ketahap pengisian Daftar Isian Akreditasi (DIA) yang disertai unggahan dokumen yang telah ditentukan.
“Akhirnya dapat melakukan visitasi dikarenakan sekolah kami menjadi salah satu sekolah yang telah melengkapi dokumen unggahan dan melalui proses pemeriksaan,” ujarnya.
Visitasi yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran 3 orang, guru bimbingan konseling, satu tenaga administrasi, perwakilan siswa 2 orang, dan ketua komite SMAIT.
Diketahui, perwakilan yang mengikuti visitasi akreditasi ini seperti yang diminta oleh tim asesor. Tim asesor yang melakukan proses visitasi merupakan asesor yang sebelumnya telah ditentukan oleh BANS/M Provinsi Papua Barat dan terdiri dari 2 orang asesor.
“Visitasi kan, kita tahu adalah kunjungan yang dilakukan tim asesor secara langsung ke sekolah dengan tujuan untuk mengamati secara langsung keadaan sekolah. Wawancara dengan warga sekolah dan sebagainya. Namun tahun ini ada sedikit perbedaan dikarenakan Covid-19 sehingga sekolah kami mendapatkan visitasi secara online,” tutur Fatimah.
Meski demikian, Fatimah mengaku merasa visitasi online ini tidak mengurangi inti dari visitasi itu sendiri, karena tetap sesuai prosedur. Misalnya, diwawancari oleh asesor, dilihat langsung keadaan sekolah dan fasilitas sarana prasarananya secara langsung melalui pertemuan virtual tersebut.
“Data kami diverifikasi sesusai atau tidak dengan dokumen yang kami unggah di SISPENA. Harapanya setelah semua ini tentu saja mendapakan yang terbaik A (unggul),” ucap Fatimah.
Fatimah mengutip pesan dari salah seorang asesor, Heny Sri Astutik yang disampaikan dalam sambutannya dalam kesempatan visitasi akreditasi, bahwa semoga proses yang dilakukan ini hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diikhtiarkan.
“Kami hanya mengirimkan data-data semuanya kepada BANS/M, semoga apa yang kita kerjakan juga bernilai ibadah untuk kebaikan semuanya,” ucap Fatimah mengulang penyampaian Heny. (*/ARF)